Semarang, NU Online
Wabah Busung Lapar (BL) dan gizi buruk yang melanda jutaan rakyat miskin di Indonesia,menjadikan keprihatinan DPP PKB. Untuk itu DPP PKB menginstruksikan kepada seluruh pengurus mulai dari DPP, DPW, DPC dan tingkat ranting untuk melakukan pendataan korban BL. Demikian dikatakan Bendahara DPP PKB Ir Erman Suparno kepada wartawan di Semarang, baru-baru ini.
Bila menemukan anak-anak atau bayi yang kekurangan gizi atau BL, diharap segera melaporkan ke DPP PKB yang akan segera menindaklanjuti dengan mengambil langkah-langkah penanganan dan memberikan sumbangan untuk menyelamatkan korban gizi buruk dan BL dan meringankan beban keluarganya. “DPP PKB mengambil langkah tersebut, karena menilai pemerintah kewalahan menangani kasus gizi buruk dan busung lapar yang terjadi di mana-mana. Sehingga perlu partisipasi penuh dari partai politik yang memiliki perangkat organisasi hingga masyarakat di akar rumput.
<>PKB sendiri menganggap persoalan kekurangan gizi, sebagai masalah nyata yang harus mendapatkan prioritas untuk segera ditangani, daripada meladeni intrik-intrik di partai yang tak jelas maksudnya,” tegas Erman Suparno. Dengan adanya langkah penanganan kasus gizi buruk dan BL oleh DPP PKB, partai yang kelahirannya dibidani oleh PBNU ini berharap pemerintah juga akan memberikan perhatian yang lebih serius dalam menangani persoalan kemiskinan dan kasus mal gizi anak-anak dan bayi, karena bila lalai dikhawatirkan kualitas generasi masa depan bangsa akan buruk. Sehingga akan kalah bersaing dengan bangsa lain.
Sebelumnya Caretaker DPW PKB Jateng juga melakukan konsolidasi di Pati, untuk merealisasikan agenda PKB peduli pengentasan kemiskinan Selain Erman Suparno selaku Ketua Tim Caretaker hadir juga Ketua DPP PKB Efendi Choiri.
Para elite PKB tersebut juga bertemu dengan para ulama, kiai, pengurus DPW, DPC dan DPAC, se-Wilayah eks Karesidenan Pati. “Pertemuan di Pati, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh DPP PKB secara nasional karena prihatin dengan banyaknya anak-anak yang kekurangan gizi dan busung lapar,” tutur Erman. (KR/Die)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua