Warta

Depdiknas Diduga Korupsi

NU Online  ·  Kamis, 7 Oktober 2004 | 05:47 WIB

Jakarta, NU Online
Koalisi Masyarakat Penggerak Good Governance (Kompagg), Selasa (5/10) lalu mengeluarkan sejumlah bukti terkait dugaan korupsi dana bantuan Bank Dunia untuk proyek Pengembangan Buku dan Program Membaca (PPBPM) senilai total 53.232.000 dolar AS.  Bukti-bukti tersebut, menurut Kompagg, merupakan hasil investigasi yang dilakukan Bank Dunia melalui Departemen Integritas Kelembagaan (Deparment of Institutional Integrity).

Kompagg dalam kesempatan itu meminta kepolisian segera mengusut tuntas dugaan korupsi tersebut. ”Jika tidak segera ada kepastian hukum yang jelas, akan terus terjadi saling tuding. Karena itu, siapa pun yang terlibat, baik dari Indonesia maupun dari pihak Bank Dunia, kepolisian harus segera mengusut karena kasus ini terjadi dalam wilayah hukum Indonesia,” ujar Ketua Umum Kompagg TM Mangunsong.

<>

Berkaitan dengan hal itu, Kompagg juga berencana mendatangi Mabes Polri, Jumat (8/10), untuk menyampaikan data yang dimiliki. Dugaan korupsi dana bantuan pengadaan buku SMP itu mencuat ke permukaan setelah Komite Sanksi Bank Dunia pada Selasa (28/9) lalu mengeluarkan daftar hitam (debarment) yang berisi nama 10 individu dan 26 penerbit yang dianggap telah melakukan korupsi dalam pelaksanaan proyek PPBPM.

Daftar hitam itu merupakan hasil dari penyelidikan yang dilakukan Bank Dunia melalui Departemen Integritas Kelembagaan sejak akhir 2000. Keterangan yang dikeluarkan Kompagg menyebutkan bahwa Bank Dunia dalam investigasinya menemukan bukti adanya kolusi dalam penentuan penerbit pemenang proyek pengadaan buku, yang melibatkan sejumlah pejabat di Depdiknas dan departemen terkait.

Departemen itu telah menerima bukti tertulis dari dua penerbit tentang sejumlah uang yang dibayarkan kepada pejabat pemerintah dalam putaran II dan III PPBPM, berikut nama-nama pejabat tersebut. (SH/cih)