Warta

Dakwah Islam Perlu Dikemas Lebih Menarik

NU Online  ·  Jumat, 6 Maret 2009 | 05:23 WIB

Yogyakarta, NU Online
Dakwah adalah ajakan untuk menjalankan nilai-nilai keislaman dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran Islam yang universal adalah sebuah bimbingan kehidupan yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan demikian, dakwah merupakan instrumen penting dalam usaha terciptanya negeri yang damai, aman, dan sejahtera.

Namun demikian, nilai-nilai keislaman dimaksud tidak mungkin berhasil diterapkan jika penyampaiannya tidak tepat. Dakwah Islam tidak akan sampai kepada tujuannya jika cara dan metodenya tidak sesuai dengan kondisi sisio budaya masyarakat.<>

Hal itu mengemuka dalam beberapa saran yang masuk di stand Bimas Islam. Para pengnjung memanfaatkan wesite Bimas Islam untuk ikut serta berdiskusi seputar masalah keislaman. Dan salah satu yang mengemuka adalah persoalan metode dakwah.

Menurut sebagian pengunjung, dakwah Islam tidak harus menanggalkan lokalitas masyarakat di sekitarnya. Bahkan lokalitas akan sangat membantu tersampaikannya dakwah Islam. Adanya gerakan dakwah Islam yang menegasikan lokalitas karena dianggap tidak Islami, sesungguhnya menjadi kendala tersendiri bagi dakwah Islam. Jika lokalitas diabaikan, bukan tidka mungkin Islam akan ditolak.

Terkait hal tersebut, beberapa pengunjung memberikan apresiasi terhadap kiprah Ditjen Bimas Islam dalam dakwah Islam. Salah satu yang disorot adalah dakwah di televisi.

Bagi sebagian pengunjung, dakwah Islam di televisi sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan kajian keislaman. Melalui dakwah televisi inilah audiens semakin beragam latar belakangnya. Karena dengan televis inilah masyarakat mendapatkan kemudahan untuk menerima ajaran Islam, tanpa mengambil waktunya. Jika dakwah selalu identik dengan tabligh akbar, maka tidak semua orang bisa menghadirinya mengingat masing-masing memiliki kesibukan dan tempat yang terbatas.

Untuk itulah, para pengnjung menyarankan agar Bimas Islam meningkatkan volume dakwah di televisi. (rep/dar)