Citra AS Ternoda, Obama Upayakan ’Awal Baru’ dengan Dunia Islam
NU Online · Senin, 1 Juni 2009 | 03:37 WIB
Citra Amerika Serikat (AS) di dunia Muslim telah ternoda oleh serangan negara itu ke Irak, serangan negara sekutunya serangan Israel di Lebanon dan Gaza, serta sokongan AS ke Israel yang memupuskan harapan rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri.
Karena itu Presiden Amerika Serikat Barack Obama, akan melakukan kunjungan ke pusat peradaban Arab-Muslim pekan ini dalam rangka memulai tugas besar melepaskan ketidak percayaan AS terhadap dunia Islam. Obama ingin memulai awal baru dengan dunia Islam.<>
Di Mesir, Kamis depan, Obama akan menyampaikan pidato pribadi kepada dunia Muslim, memanfaatkan hubungan leluhurnya dengan Islam dan mengglobalkan pesan perubahannya dalam satu pidato yang kaya dengan pesan politik ambisiusnya.
Obama memang menargetkan rekonsiliasi dengan Islam dan memperkuat diplomasi Timur Tengah, sejak awal pemerintahannya.
"Kepada dunia Muslim, kami berusaha mencari cara baru yang lebih maju, berdasarkan saling kepentingan dan menghargai," kata Obama dalam pidato pelantikannya Januari lalu.
Namun, sorotan tajam akan diarahkan pada pidatonya di Universitas Kairo, yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Al Azhar, perguruan tinggi Islam tertua di dunia.
Obama diduga akan melakukan retorika karismatiknya, yang membantu menjadikannya sebagai presiden, untuk membalut ketidakpercayaan yang luas di kawasan Timur Tengah terhadap AS.
"Saya ingin menggunakan kesempatan itu dengan menyampaikan pesan secara luas mengenai bagaimana AS bisa berubah untuk menjadi lebih baik dalam hubungan-hubungannya dengan dunia Islam," kata Obama pekan lalu.
Dalam berbagai pidato besarnya, Obama menyulam biografi pribadinya yang menawan dalam satu cerita politik seperti pada pidato terbukanya tahun 2008 lalu mengenai ras.
Di Mesir, Obama akan merujuk kepercayaan Islam pada beberapa keluarganya dari pihak ayah di Kenya, masa kecilnya di Indonesia, dan kontak-kontaknya dengan masyarakat Muslim di Illinois.
"Presiden secara pribadi berpengalaman dengan Islam, di tiga benua sebelum dia bisa mengunjungi pusat dunia Islam," kata penasehat kebijakan luar negerinya, Denis McDoniugh. (ant/sam/nur)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
6
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua