Jakarta, NU.Online
Para calon jemaah haji Indonesia diharapkan tidak perlu cemas terhadap situasi keamanan di Arab Saudi, pasca ledakan bom di perumahan Al Muhaya di sebelah barat kota Riyadh, Arab Saudi pada 9 November 2003 yang menewaskan sedikitnya sebelas orang, termasuk empat anak, tewas dan 122 orang cedera.
"Pemerintah Arab Saudi telah mengantisipasi masalah itu, jadi calon jemaah haji tak perlu cemas soal keamanan," kata Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Taufiq Kamil, kepada pers di Jakarta, Rabu.
<>Taufiq Kamil mengatakan, jemaah haji tidak akan menjadi sasaran bom karena tidak ada hubungannya dengan pertentangan apa pun.Namun, ia juga menyatakan keheranannya bom yang mengguncang Riyadh itu justru mengenai orang-orang Sudan, Mesir, Lebanon, dan India, padahal bom itu kabarnya ditujukan untuk Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, Taufiq juga minta calon jemaah haji mengantisipasi musim dingin dengan mempersiapkan kondisi fisik dan mental agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik. Calon jamaah haji, menurut website Informasi Haji akan menghadapi musim dingin di Arab Saudi dalam periode tahun 1997-2014, yang berakibat tidak baik pada kondisi fisik dan mental calon jamaah haji.
Ditambah lagi dengan musibah banjir bandang yang melanda kota suci Arab Saudi, Makkah, dua hari yang lalu yang merenggut delapan jiwa serta merusak banyak rumah, seperti ditulis koran Saudi, Rabu.Media massa itu menulis bahwa hujan deras --yang dilaporkan oleh satu harian sebagai yang paling buruk di wilayah itu selama 12 tahun terakhir-- menyebabkan banjir, yang juga melukai lebih dari 100 orang dan mengakibatkan sejumlah keluarga kehilangan tempat tinggal.
Diperkirakan juga musim dingin di Arab Saudi dimulai bulan Oktober dan mencapai puncaknya pada Desember-Januari serta berakhir bulan Maret.Disebutkannya, kemungkinan penyakit yang akan timbul akibat musim dingin tersebut antara lain, kulit bersisik disertai gatal, batuk dan pilek penyakit saluran pencernaan, gangguan otot dan tulang, mimisan (keluar darah dari hidung), bibir pecah-pecah, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Semua ini akan memperberat penyakit yang sudah diderita pada jamaah risiko tinggi (risti) seperti penderita jantung, kencing manis, asma, rematik dan lainnya.(Cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
6
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
Terkini
Lihat Semua