Bush Panen 'Badai' Kejahatan yang Ditebarnya

Jakarta, NU.Online
Siapa menabur angin, akan menuai badai. Presiden AS, George W Bush yang selama ini menebar kejahatan menerima lagi 'badai" dari angin permusuhan yang disebarnya selama ini.Bush marah besar karena tujuh warga AS jadi korban pemboman di Riyadh Saudi Arabia. Ia berjanji akan mencari pelaku pemboman tersebut.

Dalam pidatonya di depan lebih dari 5.000 orang di negara bagian Indiana, Selasa (Rabu WIB), Bush berjanji akan mencari pelaku pemboman tersebut dan menebus tindakan mereka dengan hukuman setimpal.

"Amerika Serikat akan mencari para pelakunya dan mereka akan belajar mengenai hukum Amerika," kata Bush pada bagian pidatonya yang disiarkan langsung oleh beberapa jaringan televisi AS.

Peledakan di kawasan permukiman dan bisnis tersebut diduga pejabat Arab Saudi sebagai bom bunuh diri. Selain warga negara AS, mereka yang tewas juga terdapat dua orang warga Jordania, dua warga Filipina, satu warga Lebanon dan satu lainnya warga Swiss.

Tragisnya, peristiwa itu terjadi di saat Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell sedang dalam lawatan ke Timur Tengah untuk membicarakan proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Namun menurut Pemerintah AS, jumlah korban yang tewas jauh lebih besar. Departemen Luar Negeri AS mencatat lebih dari 90 orang tewas. Sebanyak 44 warga negara AS lainnya terluka dalam insiden itu. Pemerintah dan rakyat AS sadar bahwa ancaman teror terus dilancarkan kepada mereka.

Bush pun menanggapi kenyataan itu dengan emosi yang terlihat dari pidatonya di Indiana tersebut. Serangan terhadap warga AS di Timur Tengah terjadi beberapa kali semenjak perang melawan terorisme didengungkan pemerintah AS.

Pembunuhan dua marinir AS di Yaman serta penembakan seorang warga Amerika lainnya di Arab Saudi pada awal Mei 2003 itu adalah bagian dari ancaman terhadap keselamatan yang terjadi. (Ant/rol/cih)