Bupati Probolinggo Resmikan Masjid NU di Puncak Gunung
NU Online · Selasa, 22 Maret 2011 | 11:11 WIB
Bupati Probolinggo Drs H Hasan Aminuddin, M.Si, meresmikan Masjid Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Tambak Ukir Kecamatan Kotaanyar. Lokasi peresmian masjid ini berjarak sekitar 10 Km dari pendopo Kecamatan Kotaanyar dan harus melalui medan yang sangat sulit. Sebab selain jalanan mendaki, di sebelah kanan dan kirinya terdapat jurang.
Bupati Hasan datang ke tempat tersebut didampingi oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Ny Hj Tantri Hasan Aminuddin, SE. Turut serta dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Supriyadi, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Nanang Trijoko Suhartono, Kabag Kesra Imam Mulhuda, Kabag Kominfo Sentot DH serta Kabag Protokol dan Rumah Tangga Widodo Hadi Siswanto.
gt;
Sekitar pukul 13.00 WIB, rombongan Bupati Hasan tiba di pendopo Kecamatan Kotaanyar dan langsung disambut dengan penampilan grup drum band setempat. Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo ini disambut oleh Muspika Kotaanyar dan segenap kepala desa se Kecamatan Kotaanyar. Tampak pula beberapa komunitas Adventure Motor Club (AMB) Probolinggo.
Usai beramah tamah sejenak, rombongan Bupati Hasan bergegas menuju lokasi peresmian masjid yang jaraknya sekitar 10 Km dari pendopo Kecamatan Kotaanyar. Untuk menuju lokasi ini, rombongan harus bekerja ekstra keras. Kondisi jalanan yang mendaki dan sempit, membuat pengendara harus waspada dan hati-hati. Pasalnya di kanan dan kiri sepanjang jalan juga terdapat jurang yang sangat dalam.
Setelah melewati perjalanan yang jauh, akhirnya Bupati Hasan dan rombongan tiba di lokasi peresmian Masjid NU di Desa Tambak Ukir. Tampak dalam kesempatan tersebut Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan H. Nasrullah Ahmad Suja’i dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Kotaanyar Imam Syafi’i serta segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Peresmian Masjid NU ini juga dihadiri oleh penceramah Habib
Abdurrahman Ba’ali.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid NU M. Khoiri dalam laporannya menyatakan proses pembangunan masjid NU ini sudah 80% selesai. Pembangunan masjid ini sudah menghabiskan dana sebesar Rp. 40.600.000 yang berasal dari bantuan APBD Kabupaten Probolinggo dan bantuan masyarakat setempat.
“Membangun masjid di daerah sini tidaklah sama dengan daerah bawah. Butuh biaya yang sangat besar untuk membeli material yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan lokasi sini yang berada di dataran tinggi,” ujarnya.
Sementara Ketua Tanfidziyah MWC NU Kotaanyar Imam Syafi’i mengatakan walaupun pembangunannya baru mencapai 80 %, tetapi masjid ini sudah dapat ditempati untuk kegiatan ibadah.
“Pembangunan masjid ini merupakan kegiatan pertama kali yang digagas oleh MWC NU Kotaanyar. Alhamdulillah, hingga saat ini Masjid NU ini sudah bias ditempati untuk sholat Jum’at. Bahkan hingga kini sudah 5 kali sholat Jum’at,” ujar Imam Syafi’i.
Sedangkan Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si dalam sambutannya mengatakan hasil Muskercab PCNU Kraksaan menjelaskan segenap pengurus NU harus memberikan uswatun hasanah kepada masyarakat. Struktur pengurus NU harus bisa memfasilitasi setiap kegiatan keagamaan dan bukan mengadakan kegiatan.
”Jihadnya pengurus NU sekarang tidak sama dengan dulu. Kalau sekarang masyarakatnya pintar-pintar tetapi tidak cerdas. Pengurus NU harus bisa memberikan solusi dan uswatun hasanah. Jika tidak bisa melakukan dulu jangan memberikan contoh kepada masyarakat. Generasi muda saat ini butuh uswatun hasanah dan bukan wacana belaka,” ujar Bupati Hasan.
Menurut Bupati Hasan, keimanan dan ketaqwaan masyarakat harus ditata dengan baik. Kalau iman sudah tertata, maka nantinya akan berbuah taqwa kepada Allah. Jika taqwa sudah tertata dengan baik, maka nantinya akan mampu melahirkan akhlakul karimah. ”Jangan bicara taqwa kalau tidak pernah datang ke masjid. Untuk mengukir iman dan taqwa, maka ramaikanlah masjid,” jelas Bupati Hasan.
Lebih lanjut Bupati Hasan juga mengungkapkan bahwa masjid juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk mengadu jika kita sedang tertimpa masalah. ”Jika ada masalah, segeralah berwudlu. Datangi masjid dan lakukan sholat wajib dan sunnah. Insya Allah dengan sujud semua masalah akan leleh dan hancur,” tegasnya.
Bupati Hasan juga mengungkapkan bahwa generasi muda adalah calon pemimpin penerus perjuangan bangsa. ”Untuk memberikan motivasi kepada generasi muda, saya akan mengajak pemuda untuk bergabung dengan GP. Ansor. Disana nantinya akan saya buat program Kebun Bibit Rakyat yang melibatkan generasi muda dalam membuat bibitnya. Hasilnya silahkan dibagi rata dengan seluruh pengurus GP. Ansor,” ungkap Bupati Hasan.
Diungkapkan juga bahwa takmir masjid merupakan orang yang pandai dan cerdas. Tetapi pada hakekatnya bukan hanya itu, tetapi bagaimana seorang takmir masjid harus bisa berupaya supaya masjid selalu penuh untuk bersujud kepada Allah SWT.
“Marilah bersama-sama kita memakmurkan masjid. Isi masjid dengan selamatan-selamatan untuk mengundang masyarakat datang untuk dapat memakmurkan masjid. Jika ini terus dilakukan, maka nanti akan terbiasa dan menjadi kebiasaan untuk mendatangi rumah Allah,” pungkas Bupati Hasan.
Kegiatan sore itu ditutup dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Habib Abdurrahman Ba’ali. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penanaman bibit sengon secara simbolis. Nantinya akan dilakukan penanaman bibit sengon sebanyak 120 ribu di Desa Tambak Ukir dan Sidomulyo. (and).
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua