Baghdad, NU.Online
Sedikitnya 23 orang tewas dan lebih dari 99 cedera dalam serangan bom bunuh diri di luar markas tentara Amerika di ibu kota Irak. Ledakan dahsyat terdengar sekitar jam 0800 waktu setempat dekat Assassins's Gate (Gerbang Pembunuh), pintu masuk yang dijaga ketat ke salah satu bekas istana Saddam Hussein.
Jurubicara militer AS mengatakan bahwa menurut jumlah korban dari rumah sakit militer AS, 18 orang tewas dan 28 cedera, termasuk 16 warganegara Irak dan dua warganegara Amerika yang bekerja untuk Departemen Pertahanan AS.
<>Jurubicara itu mengatakan militer AS belum menghitung korban yang dibawa ke rumah sakit lokal Irak. "Kami menerima tiga korban tewas dan 30 cedera," kata Dokter Mohammed Juma di Rumah Sakit Karrama.
Dua orang lagi dilaporkan tewas di Rumah Sakit Yarmuk, Baghdad, kata seorang dokter ruang gawat darurat. Tak ada laporan mengenai korban jiwa lain dari rumah sakit lain setempat. Sebanyak 41 orang yang cedera berada di Rumah Sakit Karkh, Yarmuk, Al-Kindi dan Rumah Sakit Bedah Syaraf.
Jurubicara militer AS mengidentifikasi korban cedera di rumah sakit AS sebagai 22 warga sipil Irak, empat kontraktor sipil AS dan dua prajurit AS. Belum jelas apakah pembom bunuh diri dihitung dalam jumlah korban jiwa tersebut.
Pelaku pemboman menggunakan 500 kilogram bahan peledak, kata seorang perwira militer AS. Ia mengatakan kepada wartawan di luar gerbang markas itu, pintu utama ke markas pasukan koalisi tempat ia bertugas, bahan peledak tersebut diangkut dengan mobil bak terbuka Toyota berwarna putih.
Serangan itu adalah yang paling maut di ibukota Irak, sejak serangan bom mobil 27 Oktober terhadap markas Palang Merah Internasional dan empat stasiun polisi --yang menewaskan sedikitnya 40 orang.
Sementara itu Kepala pemerintahan Amerika di Irak, Paul Bremer mengatakan serangan itu "kejam, indikasi lain yang jelas pembunuhan dan niat jahat teroris untuk merusak kebebasan, demokrasi dan kemajuan di Irak". "Mereka tidak akan berhasil," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kekuatan ledakan
Ledakan terjadi saat warga Irak sedang bekerja atau pencari kerja antri untuk memasuki kompleks di hari kerja normal di Baghdad. Kompleks itu, Istana Republik saat Saddam Hussein berkuasa, sekarang menjadi markas sipil dan militer pemerintahan Amerika.
Pernyataan resmi koalisi mengatakan, 23 orang tewas dan 99 terluka. Meskipun semua korban diduga orang Irak, juru bicara militer Amerika Brigadir Jenderal Mark Kimmit mengatakan para pejabat tidak mampu mengukuhkan semua kewarganegaraan korban karena "karakter dari kejahatan ini".
Enam orang Amerika, termasuk dua tentara, dilaporkan ikut terluka. Sebagian dari mereka yang tewas berada di dalam mobilnya ketika bola api meletup, ujar pejabat koalisi. Kawasan itu ditutup dan dua jembatan utama di seberang Sungai Tigris ditutup.
Helikopter Amerika terbang di atas tempat kejadian mengambil gambar untuk mendapatkan kepastian perkembangan insiden itu yang menyebabkan ledakan.
Polisi Irak mengumumkan melalui pengeras suara bahwa hadiah akan diberikan kepada siapapun yang menyediakan informasi tentang siap yang melakukan serangan. (BBC/Atr/Cih)
Â
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua