Paris, NU Online
Sebuah ledakan keras terjadi di sekitar Kedutaan Besar RI di Paris, Perancis, pada Jumat pagi sekitar pukul 05:00 waktu setempat (sekitar pukul 11:00 WIB) menyebabkan setidaknya sepuluh orang luka-luka.
Menurut keterangan petugas kepolisian dan petugas pemadam kebakaran seperti yang dikutip kantor berita AFP, lima dari sepuluh orang yang mengalami luka-luka itu adalah staf KBRI Paris. Namun korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit.
<>Laporan media massa mengatakan ledakan tersebut berasal dari sebuah bom berdaya ledak sedang yang ditempatkan di luar kantor KBRI. Sebanyak 16 mobil pemadam kebakaran dan 53 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke tempat kejadian, sementara Menteri Dalam Negeri Perancis Dominique de Villepin sedang menuju lokasi kejadian. Ledakan tersebut menyebabkan kaca-kaca gedung dalam radius sekitar 100 meteri pecah.
Sementara itu, menurut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber di Deplu-RI, ledakan keras tersebut tidak signifikan dan belum ada indikasi apakah bom tersebut ditargetkan kepada KBRI atau bukan. Tiga warga negara Indonesia mengalami luka-luka, yaitu penjaga KBRI, Alex Maliana beserta dua anggota keluarganya yang bernama Mona dan Maulani.
Juru Bicara Deplu RI, Marty Natalegawa, mengatakan ketiga warga Indonesia itu sebenarnya tidak terluka secara langsung, melainkan mengalami gangguan pendengaran akibat suara ledakan yang keras. Saat ini Deplu RI terus berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat untuk mengetahui perkembangan terakhir. Deplu RI juga berkoordinasdi dengan Deplu Perancis untuk menghindarkan KBRI dari berbagai kemungkinan ancaman.
Menyusul kejadian ledakan tersebut, Deplu RI telah mengeluarkan edaran untuk mengimbau warga Indonesia di Paris dan sekitarnya agar tetap tenang dan waspada.
Polri Belum Dapat laporan
Sementara itu Wakil Kepala Badan Resor Kriminal (Bareskrim) Irjen (pol) Dadang Garnida, mengatakan Polri belum mendapat laporan dari Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror, Brigjen Pranowo Dahlan, berkaitan dengan pemboman di depan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Paris, Prancis, Jumat. "Sampai jam 11 saya belum menerima laporan dari Kadensus 88," kata Dadang yang ditemui setelah sholat Jumat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Ketika ditanya kemungkinan memberangkatkan penyidik Polri ke Paris, ia mengatakan akan menanyakan masalah pemboman lebih dulu ke NCB Interpol yang merupakan pintu gerbang kerjasama internasional (International Cooperation). Selain itu Polri juga akan menyelidiki apakah pemboman tersebut ada kaitannya dengan berbagai kasus pemboman di Indonesia.
Dadang juga mengatakan jika memang perlu mengirim penyidik, Polri akan berkoordinasi lebih dulu dengan Departeman Luar Negeri dan NCB Interpol. Ledakan bom berdaya ledak sedang yang ditempatkan di luar kantor KBRI terjadi sekitar pukul 05.00 waktu Paris atau sekitar pukul 11.00 WIB yang mengakibatkan 10 orang luka-luka. Lima dari sepuluh orang yang mengalami luka-luka itu adalah staf KBRI Paris. Namun korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit. Atas kejadian ledakan tersebut, Deplu RI mengeluarkan edaran yang berisi himbauan agar warga Indonesia di Paris dan sekitarnya tetap tenang dan waspada. (atr/bbc/cih)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua