Warta

Beberapa Negara Internasional Dukung Seminar ICIS

NU Online  ·  Rabu, 21 Januari 2004 | 18:48 WIB

Jakarta, NU.Online
Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) banyak mendapat dukungan dari beberapa negara peserta International Conference of Islamic Scholars (ICIS) yang diselenggarakan di Jakarta (23-26 Februari) mendatang.

Dukungan ini datang ke PBNU melalui duta besarnya yang langsung menemui Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi, Rabu (21/1). Dalam pertemuan tertutup itu dibahas soal-soal kesiapan seminar, dan dukungan penuh negara-negara tersebut atas inisiatif PBNU  menggelar acara yang bertajuk Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. Perwakilan duta besar yang hadir antara lain, duta besar Inggris, Swiss, Tunisia, dan Australia.

<>

Dalam kesempatan itu Hasyim Muzadi mengatakan NU sebagai komponen bangsa ingin menjelaskan posisi Islam yang sebenarnya yang jauh dari kekerasan dan watak terorisme. "Watak kekerasan yang timbul akibat propaganda media memang berdampak luar biasa terhadap pencitraan Islam, karena itu usaha PBNU yang bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia (DEPLU RI) berusaha semaksimal mungkin menjelaskan kepada publik, khususnya peranan Islam di Indonesia dalam memberantas terorisme," ungkapnya.

karena itu, lanjut Hasyim dunia harus membedakan pemahaman antara Islam sebagai ajaran dengan Islam sebagai gerakan. Kenyataan ini berimplikasi pada politik pencitraan yang dibangun. Bagi Hasyim usaha memahami Islam dari sudut gerakan ini banyak menimbulkan kesan salah dan memasukan Islam sebagai kelompok radikal, padahal unsur radikalisme ada dalam semua ajaran agama. Persoalannya adalah unsur radikalisme itu muncul akibat tekanan dari budaya, lingkungan dan situasi yang rentan dari ketidakadilan.

“Kalangan akademisi sudah tahu dan bisa membedakan dan melihat Islam sebagai pandangan hidup yang berbeda dengan gerakan. Namun, masyarakat awam tidak mudah untuk membedakannya. Meskipun, mereka sendiri tahu dari kalangannya sendiri ada juga yang radikal,” ujarnya beralasan.

Lebih jauh mantan ketua PWNU Jatim ini mengungkapkan dalam seminar international itu akan hadir para pemikir terkemuka dari seluruh dunia yang membincangkan dan menggagas tema besar tentang Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam. Diharapkan dari seminar ini menghasilkan rekomendasi yang komprehensif tentang pemahaman Islam yang damai, toleran dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan. (cih)