Batik Motif NU Banyak Diminati Warga Nahdliyyin
NU Online · Rabu, 29 September 2010 | 09:28 WIB
Baju batik saat ini tidak lagi sekedar pakaian selingan dalam berbusana sehari-hari, akan tetpi telah menjadi busana resmi negara dalam setiap event, bahkan tetapi go internasional.
Berbagai corak, warna hingga motif selalu bermunculan, sehingga bagi pengguna tidak merasa bosan. Harganyapun bervariatif, mulai dari harga 20 ribuan per potong sampai ratusan hingga jutaan rupiah per potong.<>
Potensi ini, juga dimanfaatkan oleh pengusaha batik dari kalangan warga nahdliyyin. Sadar akan potensi warga nahdliyyin di hampir seluruh wilayah Indonesia, banyak yang mencoba membuat batik dengan motif lambang Nahdlatul Ulama, termasuk PCNU Kota pekalongan.
Baju batik motif lambang Nahdlatul Ulama (NU) ini banyak diminati kalangan warga nahdliyyin di berbagai daerah. Pasalnya, di samping harganya cukup terjangkau, juga karena warna dan motif penunjangnya cukup menarik.
Hal ini terlihat dari mengalirnya pesanan batik motif NU dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Bahkan beberapa waktu yang lalu dari Pulau Sumatera, Kalimantan dan Bali juga melakukan pemesanan. Sementara dari Pulau Jawa dari Kota Tuban, Wonogiri, Kudus juga melakukan hal yang sama.
Arifin salah seorang Pengurus Cabang NU Wonogiri beralasan, batik motif NU buatan Pekalongan memang coraknya cukup nyaman untuk dipakai keperluan busana sehari hari maupun acara organisasi, di samping harganya cukup murah bahannya cukup baik, ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan bekerjasama dengan Batik 'Faaro' pada akhir Oktober 2009 kemarin menjalin kerjasama pengadaan seragam batik motif NU dan diluncurkan pada saat Muktamar NU ke-32 di Makssar kemarin mendapat perhatian yang cukup besar dari peserta muktamar.
Meski di beberapa stand lain banyak juga menjual batik bermotif NU, justru pilihannya jatuh ke batik NU buatan PCNU Kota Pekalongan. Jika di stand lain banyak motif batik NU akan tetapi merupakan motif stok lama dan sudah banyak dipakai warga nahdliyyin, namun buatan PCNU Kota Pekalongan merupakan motif terbaru dan baru dipasarkan pada saat muktamar berlangsung.
Wakil Sekretaris PCNU Kota Pekalongan, H. Muhtarom, SSA kepada NU Online mengatakan, penjualan batik NU dengan desain terbaru, merupakan kreasi dan karya warga NU. Dengan penjualan yang dikoordinir oleh PCNU masing-masing diharapkan ada pemasukan dana dari keuntungan penjualan untuk operasioanl organisasi.
H Muhtarom yang juga pemilik Batik 'Faaro' dengan karyawan tidak kurang dari 150 orang berjanji, tidak hanya batik motif NU yang akan disediakan, tetapi juga motif organisasi badan otonom NU seperti muslimat, fatayat, GP Ansor, IPNU IPPNU dan LP Ma'arif yang memiliki jutaan siswa di seluruh Indonesia merupakan pasar yang cukup potensial batik motif NU, ujarnya dengan nada optimis. (iz)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
2
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
3
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Terkini
Lihat Semua