Banyaknya potensi Nahdlatul Ulama yang belum tergarap optimal menjadi keprihatinan dan perhatian Mustasyar PCNU Kudus Prof Dr Muslim A Kadir. Menurutnya, dalam penanganan potensi warga NU sering mengalami overlapping antara Pengurus Ranting, MWC maupun Cabang. Hal ini dikarenakan kurang adanya koordinasi yang baik bahkan cenderung berjalan sendiri-sendiri.
“Persoalan tersebut sangat mempengaruhi kiprah NU dalam memperjuangkan umat. Kasihan umat bila program-program NU tidak dikoordinasikan dengan baik,” ujar Muslim saat menerima sejumlah aktifis muda NU kecamatan Gebog di rumahnya Rabu (30/9) kemarin.<>
Menurut penilaian mantan Rektor STAIN Kudus ini, ada tiga potensi NU yang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius yakni pengelolaan zakat dari aghniak, para orang kaya NU, infak warga NU dan peningkatan mutu pendidikan.
“Saya yakin dengan mampu menangani hal tersebut, eksistensi NU akan bisa dirasakan oleh umat. Dengan begitu kaum nahdliyyin segan untuk diajak berjam’iyyah NU,” kata Muslim.
Mengenai tehnisnya, tambah Muslim, NU perlu membentuk kepanitian zakat yang tugasnya melakukan pendekatan terhadap para aghniak NU di tingkat ranting yang masih mendistribusikan sendiri zakatnya. Kemudian mengumpulkan zakat tersebut selanjutnya mendistribusikan kepada yang berhak menerima.
“Hal ini sudah saya lakukan di ranting berjalan selama 3 tahun. Kemaring terkumpul sekitar 35 juta dan didistribusikan kepad para anak yatim piatu, kaum miskin dan fi sabillah. Alhamdulillah bisa memberi kebahagiaan kepada mereka,” kata Muslim memberi contoh NU rantingnya di desa Jurang kecamatan Gebog Kudus.
Mengenai infak warga NU, dalam pandangannya , perlu digalakkan kembali. Sebab, hasil dari iuran anggota NU itu akan dapat digunakan untuk membiayai operasional organisasi sekaligus membantu bagi kepentingan potensi-potensi milik NU.
“Seandainya, tiap warga NU mau iuran per bulan Rp 1.000,-, berapa yang akan terkumpul?. Sungguh besar hasilnya dan kita tidak akan bingung-bingung menggerakkan organisasi untuk kepentingan umat,” tambah Muslim Kadir.
Menyinggung pendidikan NU, dia menandaskan perlu peningkatan kualitasnya baik lembaga maupun pendidiknya. Sekarang ini, tuntutan terhadap dunia pendidikan semakin komplek apalagi adanya standar kelulusan yang tinggi menjadi beban yang memberatkan bagi madrasah.
“Makanya, kita harus mau melakukan gerakan kesadaran untuk menjalankan program-program NU. Dan salah satunya iuran warga dikelola kembali agar bisa membantu lembaga pendidikan milik NU,” harap Muslim menekankan. (adb)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
5
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
6
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
Terkini
Lihat Semua