Bahasa Perancis, merupakan salah mata pelajaran muatan lokal pilihan yang harus diambil untuk menjadi pelajaran tambahan di madrasah. Salah satunya adalah di Madrasah Aliyah (MA) Walisongo, sebuah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Jepara.
Dalam setiap pekan bahasa Perancis dijatah dua jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Berbeda dengan jurusan bahasa, bahasa Perancis dipelajari 4-5 jam dalam seminggu. Selain bahasa Perancis, ada juga pilihan lain semisal bahasa Jerman, Jepang, dan Mandarin.<>
Pihak madrasah mempunyai kewenangan untuk memilih satu diantaranya untuk dimasukkan dalam muatan lokal ataupun mata pelajaran bagi jurusan bahasa.
Bagi siswa madrasah, pelajaran bahasa Perancis merupakan bahasa yang terbilang baru dan sangat berbeda dengan pelajaran bahasa lain yang telah diterima sejak dibangku taman kanak-kanak (TK). Sehingga bagi guru mata pelajaran yang bersangkutan harus memiliki tips dan trik agar bahasa Perancis mudah diterima oleh siswa.
Dwi Puji Lestari, S.Pd, guru bahasa Perancis MA Walisongo Pecangaan, Jepara menyatakan kesulitan manakala mengajar siswa. Hal ini disebabkan bahasa Perancis merupakan jenis bahasa yang baru diterima oleh siswa. Sehingga Dwi merasa kewalahan jika banyak siswa yang bertanya akibat kekurangpahaman.
"Mengajar bahasa Perancis sangat berbeda dengan mengajar bahasa yang lain. Maka, saya harus siap jika lima puluh persen dari siswa harus bertanya," katanya saat ditemui kontributor NU Online Syaiful Mustaqim Rabu (12/11) lalu.
Saat siswa mengalami kejenuhan, lulusan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini kadangkala memberikan materi yang menyenangkan semisal menonton film di laboratorium bahasa, menyanyi dalam bahasa Perancis, dan lain sebagainya.
"Ciptakan suasana kelas yang menyenangkan agar siswa tidak mudah bosan", kata alumnus MA Walisongo tahun 2003.
Selain mengajar bahasa Perancis di MA Walisongo, pegiat Ikatan Alumni Bahasa (IKABA) ini juga mengajar di MA Al-Alawiyah Karang Randu, Pecangaan, Jepara. Di Al-Alawiyah guru muda ini bukan mengajar jurusan bahasa, akan tetapi mengajar kelas XI dan XII jurusan ilmu Sosial.
Dia juga menemukan hal yang serupa, yakni masih banyak siswa yang susah untuk menerima pelajaran yang disampaikan. Namun baginya tak menjadi beban sebab dirinya senantiasa menciptakan suasana kelas santai dan menyenangkan.
Hal itu untuk meminimalisir kebosanan yang dialami siswa, apalagi siswa jurusan bahasa di MA Walisongo harus mengikuti pelajaran bahasa Perancis 5 jam pelajaran dalam sehari. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua