AS Hikam : Tak Ada Niatan 'Pembersihan' Kader NU di PKB
NU Online · Kamis, 17 Juni 2004 | 12:28 WIB
Tulungagung, NU Online
DPP PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) tak mempunyai niatan untuk melakukan 'pembersihan' terhadap kader-kader NU di partai yang mbalelo tidak mendukung kebijakan partai mendukung pencalonan Wiranto-Gus Solah dalam Pilpres-Pilwapres. Namun jika kini di tingkat DPW maupun DPC PKB banyak yang sudah bertindak menjatuhkan sangsi pemecatan terhadap kader partai yang mbalelo, langkah itu memang sudah menjadi konsekuensi logis yang sebenarnya harus bisa dimaklumi.
Pernyataan ini dilontarkan fungsionaris DPP PKB, Moh. A.S. Hikam ketika ditanya wartawan berkaitan banyaknya kader-kader PKB di tingkat DPW dan DPC yang kini mulai dijatuhi sangsi lantaran tak ikut mendukung duet Wiranto-Gus Sholah. ''Tak ada niatan dari DPP PKB untuk melakukan 'pembersihan' terhadap kader-kader NU di partai. Kalau ini dilakukan sangat berlawanan dengan identitas PKB yang core-nya memang NU,'' ujar Moh. A.S. Hikam ditemui NU Online di Hotel Narita Tulungagung, Jatim, sebelum menghadiri deklarasi BMW (Barisan Memenangkan Wiranto-Wahid) yang digelar di Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Kamis (17/6) sore.
Ditanya bagaimana tanggapan DPP PKB terhadap tindakan DPW maupun DPC yang kini mulai banyak melakukan pemecatan dan 'pembersihan' terhadap kader-kadernya yang menolak mendukung duet Wiranto-Gus Sholah, Hikam mengatakan, DPP PKB memang sudah mengeluarkan surat edaran kepada DPW maupun DPC bahwa kader PKB yang jadi Tim Sukses calon Presiden-Wakil Presiden selain Wiranto-Gus Sholah akan diberikan sangsi.
''Dalam edaran itu memang tak dinyatakan secara tegas jenis sangsi yang bakal dijatuhkan. Bah, jika sekarang sudah ada DPW atau DPC mengeluarkan sangsi kepada kader yang tak mendukung pasangan capres-cawapres yang didukung DPP PKB, kami bisa memahami logika yang dilakukan DPW maupun DPC itu,'' kata A.S. Hikam.
Hikam menilai, jika ada kader PKB yang tidak mendukung duet Wiranto -Gus Sholah, katanya, itu sama artinya dengan orang PKB, tapi nggak nyobolos PKB dalam pemilu legislatif. ''Dalam Pemilu Pilpres-Pilwapres ini, calon yang didukung PKB kan sudah jelas. Kalau memang masuk PKB dan sekarang PKB punya keputusan mendukung capres-cawapres tertentu, mengapa mereka kok nggak ikut keputusan DPP PKB,'' kata mantan Menristek di era Presiden Gus Dur ini.
Ditanya apakah pasca Pilpres-Pilwapres nanti DPP PKB akan membuat agenda khusus untuk membicarakan sangsi terhadap kader partai yang mbalelo tidak mendukung duet Wiranto-Gus Sholah? ''Kemungkian bisa saja masalah ini diagendakan. Yang jelas, langkah-langkah DPW maupun DPC yang menjatuhkan sangsi terhadap kader partai yang indisipliner itu secara logika memang bisa dimengerti,'' tegasnya.
Bagaimana komposisi kader-kader PKB dan Partai Golkar yang akan didudukkan dalam kabinet mendatang jika pasangan Wiranto-Gus Sholah terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, A.S. Hikam mengatakan, hingga sekarang belum ada sharing antara PKB dengan Partai Golkar terkait komposisi kabinet. ''Kalau komposisi kabinet dibicarakan sekarang, nanti ke-GR-en. Itu soal gampang,'' ujar A.S. Hikam.(kd-mhb)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua