Kerawang, NU Online
Banyaknya tindak kekerasan yang terjadi di masyarakat, yang mengatasnamakan agama, seperti kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah, bom bunuh diri dan kekerasan lainnya yang mengancam perpecahan dikalangan umat Islam dan mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Atas dasar keprihatinan tersebut, Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Karawang, akan melakukan deklarasi anti kekerasan dan mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan.
<>
Ketua pelaksana, Khoerun Nasichin, mengatakan, deklarasi anti kekerasan akan disatukan dengan momentum peringatan Isro Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan tersebut, akan dilakukan dengan menggandeng organisasi kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan pondok pesantren (ponpes) Al Maghfiroh.
"Ansor akan bekerjasama dengan PMII dan ponpes Al Maghfiroh untuk melakukan deklarasi anti kekerasan sekaligus peringatan Isro Mi'raj. Rencananya, acara ini akan kami laksanakan tanggal 19 Juni besok di ponpes Al Maghfiroh, di Lamaran Pundong," katanya Sabtu (18/6) kemarin.
Menurut Herun, deklarasi tersebut dilakukan untuk menjaga kerukunan dan ketentraman hidup berbangsa dan bernegara. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, kerukunan dan ketentraman kehidupan berbangsa dan bernegara, sempat diusik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah NKRI. Oleh karena itu, aksi-aksi tersebut harus segera diredam, agar tidak terus berkembang.
"Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerukunan dan ketentraman hidup berbangsa dan bernegara. Terutama dalam mensikapi kejadian akhir-akhir ini yang sering terjadi tindakan anarkisme terhadap suatu golongan yang dianggap menyimpang," ungkapnya.
Selain deklarasi anti kekerasan, lanjut dia, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri dan peraturan Gubernur (pergub) Jawa Barat tentang jemaat Ahmadiyah. Menurutnya, hal itu penting dilakukan karena didalamnya mengajak semua komponen bangsa untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan.
"Pergub Jawa Barat ini mengajak Iemaat Ahmadiyah agar tidak menjalankan ajarannya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam pada umumnya. Serta larangan melakukan tindak kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah. Sengaja kami melakukan kegiatan tersebut guna membantu pemerintah daerah dan unsur terkait dalam mensosialisasikan hal tersebut. Agar kondusifitas keberagamaan di Karawang ini tetap terjaga," pungkasnya.
Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Syahid
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua