Warta

Ambang Batas Liberalisme

NU Online  ·  Kamis, 19 Februari 2004 | 22:07 WIB

Washington DC.NU Online.
Dari hasil Kaukus dan Primary yang telah digelar di 14 negara bagian, fakta yang cukup mengejutkan adalah terpuruknya kandidat Howard Dean. Dalam beberapa penyelenggaraan Kaukus dan Primary, Dean sering muncul hanya dalam urutan kedua, yang mana di Amerika urutan nomor tidak terhitung. Ini berarti tidak sekalipun ia menang dari 14 kontes yang sudh digelar tersebut. Tingkat perolehan di urutan kedua atau ketujuh berarti sama yaitu kekalahan yang berarti harus keluar dari sistem. Sistem yang ada tidak mengakomodasi urutan nomor tetapi ditarik dalam potret menang atau kalah, the winner take all.

Mengapa fakta terpuruknya Howard Dean ini mengundang perhatian? Mantan Gubernur Negara bagian Vermont yang juga seorang dokter ini, semula mendapat perhatian yang luar biasa besar dari media. Berdasarkan beberapa hasil polling, Dean berhasil mengumpulkan dana yang luar biasa besar dari sumbangan-sumbangan kecil dari rakyat biasa. Bentuk kotribusi semacam ini, bukanlah moment yang biasa. Hanya pemilik perusahaan besar atau individu kaya dengan kepentingan politik yang besar yang melihat memberikan sumbangan kepada kandidat presiden. Individu yang melihat pemilu sebagai wilayah bargain. Oleh media, sosok Dean seringkali disebut-sebut sebagai kandidat yang perolehan dananya hampir menyemai perolehan Clinton semasa kampanye kepresidenannya.

<>

Dalam poll-poll yang telah dimuat oleh media cetak maupun elektronik, Dean sering ditempatkan sebagai kandidat yang berhasil menggunguli semua kandidat, termasuk John Kerry. Tragisnya, ketika genderang pertarungan benar-benar ditabuh sebagai tanda pertarungan telah dimulai, tiba-tiba Dean sesak nafas. Dari hasil Kaukus dan Primary yang sudah digelar, tidak satu pun negara bagian yang berhasil dimenangkan.

Kini, keterpurukan Dean ini menjadi makanan bergizi bagi media. Media yang sebelumnya telah menciptakan sosok Dean sebagai fenomena, kini dengan alasan yang sama mereka berbalik mencercanya. Terutama media yang berwawasan dan dikelola oleh kelompok-kelompok konservatif. Sosok Dean kini benar-benar diruntuhkan oleh media baik cetak maupun eletronik. Lebih-lebih ketika ia mengantikan manager kampanyenya Joe Trippi dengan Roy Neel. Joe Trippi dikenal piawai dalam menjalin hubungan baik dengan media. Ia juga tokoh kunci dalam  membangun jaringan donatur untuk Dean lewat internet. Strategis atau tidaknya langkah Dean ini, merupakan indikasi krisis dari dalam tim.

Di tengah  ephoria nasionalisme maupun patriotisme di Amerika, sosok Howard Dean adalah fenomena. Gagasan dan agenda-agenda politiknya benar-benar  menantang arus mainstream, meskipun dari dalam lingkungan Partai Demokrat sendiri. Agenda-agenda politik yang ia kenalkan melalui kampanyenya tidak jarang mengundang kontroversi. Antara lain, agendanya dalam persamaan hak bagi pasangan Gay. Juga, Dean merupakan satu-satunya kandidat dari Partai Demokrat yang menentang Invasi Amerika terhadap Irak. Dean juga memperjuangkan masalah peningkatan pelayanan kesehatan bagi rakyat Amerika, agenda yang juga dikampanyekan oleh hampir semua kandidat Partai Demokrat. Tetapi  yang benar-benar mengundang kontroversi baru-baru ini adalah komentarnya terhadap Osama Bin Laden. Disatu sisi sosok Dean benar-benar mengairahkan beberapa kalangan, dan disisi lain ia banyak menimbulkan kegeraman terutama di lingkungan kelompok konservatif. Pertarungan nilai yang bisa memperlihatkan perbedaan antara Partai Demokrat dengan Partai Republik benar-benar tampak dalam sosok Dean. Agenda-agenda politik yang tetercermin dalam setiap kampanyenya memperlihatkan keberpihakannya pada rakyat kecil maupun etnik minoritas.

Karena itu, banyak kalangan yang benar-benar terganggu dengan kehadirannya, khawatir dengan arus dukungan yang ada padanya. Mereka bahkan merasa terancam jika Dean  berhasil terpilih menjadi calon presiden dari Partai Demokrat yang akan menghadapi Bush. Dimana rakyat akan melihat perbedaan mencolok dari agenda politiknya,  kecemasan yang tidak tampak terhadap kandidat Demokrat yang lain.

Harapan di Wisconsin

Tetapi dengan fakta perolehan Primary maupun Kaukus ini, Dean sering mendapat desakan dari media, kapan ia akan mundur dari kontes. Menjawab beberapa desakan tersebut Dean  mengatakan,"Our decision to fight here
and to win here was made because we believe that people are voting for Senator Kerry without knowing anything about him. We are going to make every attempt we possibly can make sure people know exactly who they're voting for"
. Peluang Dean belumlah berakhir. Dan kelompok-kelompok konservatif yang tidak sabar menunggu Dean mundur harus sedikit bersabar dulu. Dean masih mungkin memiliki peluang pada 17 Pebruary nanti di Wisconsin. Masyarakat Wisconsin dikenal luas sebagai masyarakat yang liberal yang kemungkinan besar akan  menyambut baik ide-ide progressif Dean.  Bila ia berhasil memenangkan kontes di Wisconsin, maka Dean masih akan memiliki harapan besar untuk tetap berada dalam garis pertarungan.Bak wayang kulit, rakyat Amerika kini tengah menjadi dalang bagi negaranya. Bila orang yang membawa visi liberal dan progressif seperti Dean akhirnya terdepak, dan bila dikemudian hari orang seperti Bush yang tetap menguasai Memang itulah pilihan rakyat Amerika.end (Nurjanah, kontributor NU Online)