Warta

Alumni IPNU Diminta Jaga Aswaja

NU Online  ·  Ahad, 23 November 2008 | 22:02 WIB

Slawi, NU Online
Pengembangan paham yang ‘anti’ Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) yang semakin gencar, membuat gerah Pimpinan Pusat Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Hilmy Muhammadiyah. Pasalnya, kemunculan paham Islam transnasional tersebut telah nyata-nyata merongrong nilai tradisi yang telah hidup beratus-ratus tahun di Bumi Islam Indonesia.

Kehadiran ideologi yang berpaham wahabi itu sangat membahayakan NU. “Ini adalah PR (pekerjaan rumah: red) bagi alumni IPNU untuk membentenginya,” kata Hilmy Muhammadiyah usai mengukuhkan  Pengurus Cabang Majelis Alumni IPNU Kab. Tegal dan Lounching Beasiswa PANTAS (Pelajar Binaan Berprestasi) di Hotel Kudus Slawi, Jawa Tengah, Sabtu (22/11) lalu.<>

Hilmy geram dengan sikap terang-terangan kelompok Wahabi yang dimotori salah satu partai politik di Indonesia yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS terang-terangan telah memojokan NU dengan berbagai dalih bid'ah. “Wilayah ubudiyah NU, terlalu diserang,” ucapnya.

Sehingga, lanjut Hilmy, sudah saatnya Alumni turun tangan untuk memperkuat basis kultural NU. “Mereka, dengan dalih menegakan syariat Islam namun tidak mempertimbangkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Bangsa,” katanya.

Sementara, Islamisasi ditubuh NU lebih mengedepankan pada Islamisasi yang membumi dengan nilai-nilai yang tidak menimbulkan konflik. “Apa yang diusung para kader wahabi, sangat menyakiti masyarakat Indonesia. Tidak ada mainstreamnya di Indonesia,” tandas Hilmy.

Hilmy juga menekankan pada para alumni untuk mensikapi bahwa pendirian majelis ini adalah untuk menjadi wadah berkumpulnya memelihara ukhuwah Wathoniyah. Meskpun NKRI masih utuh, tapi dengan berbagai regulasi yang mengarah pada Islamisasi secara paksa maka tidak menutup kemungkinan timbulnya konflik.

Majelis Alumni juga diharapkan menjadi suporting system IPNU. “Tidak ada maksud untuk perlombaan dengan IPNU, tapi justru untuk memompa IPNU agar lebih giat lagi berkarya,” tuturnya.

Hilmy juga memuji Tegal yang sudah berhasil membentuk Alumni dan merupakan yang pertama di Jawa Tengah. Sedang untuk Pengurus Wilayah dan Kabupaten seluruh Indonesia sudah berdiri.

Pengukuhan PC Majelis Alumni IPNU dihadiri 130 alumni yang mayoritas sudah berhasil dari 9 angkatan. Ahmad Was'ari secara aklamasi ditunjuk sebagai Ketua Presidium Alumni Kab. Tegal. 

Was'ari dalam sambutan presentasi programnya mengajak kepada para alumni untuk menjadi sosok yang dibutuhkan IPNU masa kini. Pasalnya IPNU menjadi garda terdepan dalam kelangsungan hidup NU. “NU untuk sepuluh atau ima belas tahun yang akan datang bisa dilihat dari kiprah IPNU saat ini,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan beasiswa PANTAS dari Alumni Zainut Tauhid dan Ketua PP IPNU Idy Muzayad kepada Ketua Alumni Ahmad Was'ari yang selanjutnya diserahkan kepada Ketua PC IPNU Nurcholis untuk dialokasikan kepada yang berhak.

Penyerahan itu disaksikan oleh Ketua PW Alumni IPNU Mashaji Faturrohman, Ketua PW IPNU Moh. Talkis, dan para kader IPNU-IPPNU Kab. Tegal. Sementara Rais Syuriyah PCNU Kab. Tegal KH Chambali Ustman dalam kesempatan tersebut menyampaikan taushiahnya. (was)