Warta

Ali Masykur Siap Bernasib Sama dengan Muhaimin

NU Online  Ā·  Senin, 7 April 2008 | 10:02 WIB

Tulungagung, NU Online
Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ali Masykur Moesa menyatakan kesiapannya jika harus bernasib sama dengan Muhaimin Iskandar yang telah diberhentikan sebagai Ketua Umum DPP PKB karena tidak sepaham dengan Ketua Dewan Syura Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Saya ini hanya mengabdi kepada partai. Jadi apapun resikonya, saya siap menerimanya," katanya saat ditemui di Pendapa Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu.<>

Pernyataan itu sebagai bentuk tanggapan terhadap peringatan yang disampaikan puluhan konstituennya dalam aksi keprihatinan di Kediri, Jumat (4/4) lalu.

Dalam aksi yang digelar di halaman kantor PT Pos Indonesia di Kediri itu, massa meminta Ali Masykur tidak tergiur dengan jabatan pemimpin partai yang ditawarkan Gus Dur dan Sekjen DPP PKB Zannubah Arifah Chafshoh (Yenni Wahid).

"Saya kira peringatan itu wajar sebagai bukti kecintaan konstituen yang memilih saya dalam Pemilu 2004 lalu. Tapi yakinlah, bahwa saya ini hanya ingin mengabdi dan tugas saya akan berakhir kalau nanti ada pejabat sementara ketua umum yang ditetapkan dalam rapat pleno DPP PKB akhir bulan ini," katanya usai bertemu ribuan kadernya di gedung Okabawes Tulungagung.

Menurut dia, amanat sebagai Plt Ketua Umum DPP PKB menggantikan Muhaimin Iskandar itu, bukanlah sesuatu yang istimewa karena sudah berulangkali diembannya ketika Ketua Umum sedang berhalangan.

"Dulu saat Pak Muhaimin beribadah haji, saya yang menjalankan roda partai. Hanya sekarang, saya bertugas membawa orang-orang di partai ini ’cooling down’ dulu," kata adik kandung Ketua PWNU Jatim Ali Maschan Moesa itu.

Mengenai saran dari dua ulama deklarator PKB, KHA Muchit Muzadi dan KHA Mustofa Bisri (Gus Mus) agar konflik yang terjadi saat ini dikembalikan kepada AD/ART partai, Masykur menyatakan sebagai masukan yang bagus untuk dipertimbangkan dalam sidang pleno nanti.

Hanya menurut dia, upaya islah akan menjadi suatu keniscayaan setelah kubu Muhaimin Iskandar mengumumkan beberapa nama yang dianggap sebagai provokator di tubuh PKB.

"Seharusnya masalah ini tidak untuk diekspos, tapi bisa kita selesaikan secara kekeluargaan," katanya menyayangkan langkah yang ditempuh oleh kubu Muhaimin Iskandar itu.

Namun demikian, dia merasa optimistis partainya bakal meraup suara terbanyak dalam Pemilu 5 April 2009 mendatang. Konflik yang terjadi kesekian kalinya di tubuh partai itu dianggapnya sebagai riak-riak kecil menjelang pemilu dan tidak akan berpengaruh banyak terhadap massa akar rumput.

"Buktinya, kendati ada konflik, tapi acara tadi dihadiri ribuan massa. Ini menunjukkan masyarakat bawah masih mencintai PKB dalam situasi apapun," katanya mengenai acara pengajian umum yang dihadiri oleh Gus Dur itu. (ant/tob)