Warta

300 Ribu Muslim di Bali tanpa KTP

NU Online  ·  Ahad, 15 Januari 2012 | 12:36 WIB

Denpasar, NU Online
Sedikitnya 300 ribu Muslim yang menjadi penduduk tetap di Provinsi Bali tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP). 

"Dari 300 ribu Muslim di Bali itu paling banyak tinggal di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung," kata Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Bali (PHMB) Anak Agung Ngurah Agung kepada ANTARA di Denpasar, Sabtu (14/1) malam.<>

Ia mengemukakan beberapa faktor penyebab Muslim di Bali tak memiliki identitas kependudukan resmi itu, di antaranya keengganan mengurus surat pindah, sehingga mereka pun malas mengajukan permohonan KTP.

"Kebanyakan di antara mereka adalah kalangan perantau dari Jawa dan Madura yang sudah puluhan tahun menetap di Bali. Ironisnya, di daerah asal, mereka juga tidak memiliki dokumen kependudukan," katanya saat ditemui di sela-sela pengajian umum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan basket SMA Negeri 4 Denpasar itu.

Ngurah Agung menyayangkan hal itu terjadi, karena dengan tidak mengurus kelengkapan dokumen kependudukan maka hak politik mereka selama berada di Pulau Dewata akan hilang.

"Sayangkan, kalau seperti itu. Padahal, setidaknya di Bali ini ada beberapa politikus Islam di parlemen yang bisa menyuarakan aspirasi umat Islam," kata tokoh Puri Gerenceng itu, mengingatkan.

Ia pun telah meminta aparat pemerintah dan prajuru desa adat di Bali untuk mempermudah permohonan dokumen kependudukan umat Islam. 

"Harus diakui keberadaan mereka mampu menggerakkan perekonomian di Bali. Mereka tidak hanya cari duit, tapi turut memengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat setempat," katanya saat memberikan sambutan dalam acara pengajian yang dihadiri oleh sekitar 1.500 umat Islam itu.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak umat Islam untuk selalu ingat kepada Tuhan, sehingga hubungan antarumat beragama di Pulau Dewata itu tetap utuh tanpa membedakan latar belakang agama.

Ngurah Agung turut mendampingi pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Situbondo, Jawa Timur, KH Muhammad Kholis As'ad, dalam Safari Maulid ke sejumlah tempat di Bali.

Sebelum di lapangan SMA Negeri 4 Denpasar, pengajian umum itu juga digelar di Negara, Singaraja, dan Sentral Parkir Kuta, Jum'at (13/1) malam. Pada Minggu malam pengajian serupa digelar di Kedonganan, Jimbaran, Kabupaten Badung, sedangkan pada Senin (16/1) malam di Gedung Serba Guna, Tuban, Kabupaten Badung.

Selain siraman rohani, acara tersebut juga diisi dengan pertunjukan seni gabungan kelompok rebana yang mewakili umat Islam dan gamelan dari umat Hindu.



Redaktur : Syaifullah Amin
Sumber   : Antara