2,5 ha Tanah di Jakarta, ‘Hadiah’ untuk Muktamar ke-32
NU Online · Selasa, 2 Maret 2010 | 10:32 WIB
Tanah seluas 2,5 hektar di daerah Slipi, Jakarta Barat yang sejak lama dalam proses sengketa akan menjadi ‘hadiah’ untuk NU dalam Muktamar ke-32. Tanah ini terletak di samping Jl Letjen S. Parman dan bersebelahan dengan Tol Jakarta-Merak.
Sekian lama tanah ini dalam sengketa, sampai berujung di tingkat Mahkamah Agung (MA). Melalui proses yang panjang akhirnya pengadilan memenangkan NU. Namun secara fisik saat ini tanah masih dikuasai oleh Pemda DKI.<>
”Yang Jelas tanah Slipi itu sudah punya PBNU. Keputusan MA itu sudah terakhir. Insyaallah, ini bisa menjadi hadian untuk Muktamar,” kata Ketua Pengurus Pusat Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama, Ahmad Fayumi, kepada NU Online di Jakarta, Selasa (2/2) terkait penataan aset NU.
Ia bercerita, tanah Slipi itu dulu diserahkan oleh Presiden Soekarno untuk dikelola sebagai tanah wakaf. Dulu seluas 9 hektar. ”Kita baru dapat 2,5 tinggal kita memikirkan sisanya itu dimana, apa masuk kawasan tol itu belum jelas,” katanya.
Tanah itu akan sangat bermanfaat untuk merelisasikan beberapa program NU, yang akan dijalankan di Ibu Kota misalnya mendirikan Universitas NU . Sayangnya, saat ini kondisi tanah telah dipagar dan ada tanda milik pemerintah DKI Jakarta.
”Katanya Pemda membeli dari rakyat atau apa. Namun posisi tanah yang disengketakan oleh PBNU itu sudah di selesai MA tinggal meneruskan ke Pemda DKI Jakarta supaya itu bisa dikuasai oleh PBNU,” kata Fayumi. (nam)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua