Jakarta, NU Online
Untuk mensosialisasikan pelaksanaan muktamar 31 yang sedianya akan digelar tanggal 28 Nop-2 Des di Asrama Haji Donohudan Solo, PBNU akan melaunching pelaksanaan muktamar tanggal 18 Juli 2004 di Jakarta. Demikian diungkapkan ketua panitia pelaksana muktamar, Ahmad Bagdja kepada NU Online (25/06) seusai rapat rutin kepanitaan di gedung PBNU kemarin.
Dalam keterangannya, Bagdja menyebutkan pada saat launching akan dibahas berbagai perkembangan seputar kesiapan kepanitiaan muktamar baik dari kesiapan materi, sumber daya manusia, soal pembiyaaan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pra muktamar. "ini untuk menepis keraguan soal kinerja kepanitiaan yang dinilai tidak berjalan," tegasnya menanggapi tidak efektifnya panitia karena ada individu yang terlibat sebagai tim sukses kampanye.
<>Untuk itu sebelum pelaksanaan muktamar akan digelar rangkaian kegiatan pra muktamar agar substansi muktamar lebih mencapai sasarannya, yakni halaqoh masa'il washliyah, halaqoh masa'il maudhu'iyah, lokakarya strategik, institusional building dan fund rising dan seminar tentang posisi NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lebih lanjut, Mantan Ketua PMII ini mengatakan muktamar kali ini akan dihadiri sekitar 3000 peserta utusan dari wilayah dan cabang di seluruh Indonesia. Dan akan membahas lima materi pokok. Pertama kelompok materi diniyah, kedua soal keorganisasian yang berkaitan dengan penyempurnaan atau peninjauan kembali AD/ART dan produk organisasi yang berkaitan dengan respon perkembangan NU yang akan datang, ketiga materi program kerja dan pendanaan organisasi, keempat materi yang berkaitan dengan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi dan kelima materi yang berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban PBNU periode 1999-2004.
Soal tema yang akan disung pada muktamar kali ini yaitu, "Dari NU Untuk Bangsa : Menuju Indonesia Yang Bersih dan Bermartabat". Pilihan tema ini sebagai bentuk kepedulian NU dalam menghadapi persoalan bangsa yang tengah menghadapi pilihan-pilihan sulit di tengah arus deras perubahan, sekaligus upaya NU dalam mencari solusi untuk membangun Indonesia sebagai bangsa yang demokratis, berkeadilan dam bermartabat, demikian Ahmad Bagdja. (cih)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua