Warta

16 Tewas Dalam Serangan Bom di kantor PBB Baghdad

NU Online  Ā·  Rabu, 20 Agustus 2003 | 07:22 WIB

Jakarta, NU.Online
Belum lagi usai penangkapan Hambali, dunia kembali dikejutkan oleh sebuah ledakan dahsyat yang memporak-porandakan kantor PBB di Baghdad dan menewaskan 16 orang serta melukai pejabat tinggi PBB untuk Irak, Sergio Vieira de Mello. Sejumlah orang lainnya dilaporkan terluka akibat ledakan itu yang meruntuhkan gedung bertingkat tiga tersebut.

Seorang jurubicara militer Amerika mengatakan ledakan disebabkan oleh bom di dalam mobil atau truk dan kemungkinan merupakan serangan bom bunuh diri. Serangan itu berlangsung tak lama setelah PBB meningkatkan pengamanan di gedung mereka. Serangan bom terjadi sekitar pukul 1640 waktu setempat atau pukul 1240 waktu GMT. Seorang perwira angkatan darat AS seperti diutip BBC di lokasi kejadian mengatakan sebelumnya, jumlah korban tewas dalam ledakan itu mencapai 10 dan puluhan lain cedera dan masih terperangkap dalam puing-puing bangunan yang hancur.

<>

Di New York, jurubicara PBB Farhan Haq mengatakan beberapa saat sebelumnya bahwa seorang tewas dan 32 lain cedera dalam serangan tersebut, namun jumlah korban mungkin akan meningkat.

Seorang polisi di lokasi kejadian mengatakan kepada AFP, beberapa orang tewas dalam ledakan itu, namun ia tidak menyebutkan jumlahnya. "Saya membawa beberapa mayat," kata polisi itu, yang menolak disebutkan jati-dirinya, sementara tubuh-tubuh yang berlumuran darah terus dibawa dengan tandu.

Haq belum bisa menjelaskan kondisi terkini Sergio Vieira de Mello, utusan khusus PBB untuk Irak yang termasuk diantara korban yang cedera. Benon Sevan, direktur program minyak untuk pangan PBB di Irak, juga cedera, kata jurubicara PBB Veronique Taveau di Baghdad.

Wartawan-wartawan AFP di lokasi kejadian melihat sejumlah orang yang cedera dan sedikitnya seorang dengan muka berlumuran darah setelah seorang saksi melihat sebuah truk menabrak dinding Canal Hotel dan meledak.

Jurubicara PBB Fred Eckhard mengatakan kepada wartawan di markas badan dunia itu di New York, sekitar 300 orang bekerja di markas PBB di Baghdad, namun tidak jelas berapa jumlah orang yang berada di kantor itu pada saat serangan tersebut.

"Dari apa yang kami lihat di TV, terjadi kerusakan besar.Penderitaan besar manusia," kata Eckhard. Seorang pejabat tinggi AS mengatakan, ledakan itu mungkin serangan bunuh diri.

PBB menyatakan bahwa serangan itu merupakan kemunduran politis bagi badan dunia tersebut. "Itu sebuah tragedi... Sebuah kemunduran politis bagi misi PBB," kata Eckhard mengenai serangan yang tidak terduga-duga terhadap operasi sipil PBB itu. Meski demikian, PBB berjanji tidak akan menarik diri dari Irak. Pekan lalu, Dewan Keamanan mengesampingkan perbedaan sengit menyangkut invasi AS untuk menggulingkan Saddam Hussein dan membentuk sebuah misi baru untuk mengkoordinasi upaya kemanusiaan di Irak.

Hingga Selasa petang, awan asap masih membubung ke angkasa dari gedung yang dibom itu. elum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tu.Dalam serangan bom truk dua pekan lalu yang menghancurkan Kedutaan Besar Yordania di Baghdad yang menewaskan 17 orang, juga elum ada pihak yang mengakui tanggung jawab.

Pasukan pendudukan AS menuduh pejuang Muslim garis keras atau loyalis Saddam melancarkan serangan-serangan bom terhadap "sasaran lunak" untuk menggoyahkan pemerintahan Amerika di Irak.(AFP/BBC/Cih)

Ā