16 Kelompok Seni Ramaikan Defile Budaya Borobudur Spiritual Art
NU Online Ā· Jumat, 25 April 2008 | 12:54 WIB
Sebanyak 16 kelompok seni yang berasal dari daerah Magelang dan sekitarnya dimana Candi Borobudur berada meramaikan defile budaya dalam rangka Borobudur Spiritual Art.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) ini digelar pada tanggal 25-27 April bekerjasama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.&<>lt;br />
Hadir dalam acara pembukaan tersebut Ketua DPR RI Agung Laksono dan Dirjen Pemasaran Debudpar Dr. Sapta Nirwandar. Bertindak mewakili PBNU Prof. Dr. Ridwan Lubis.
Sebagai sebuah acara seni yang menyuguhan aspek spiritualitas, tokoh-tokoh agama lain juga hadir dalam perhelatan ini seperti dari umat Kristiani, Hindu, Budha, Kong Hu Cu dan Aliran Kepercayaan.
Defile kebudayaan yang berlangsung ditengah-tengah suasana sore hari yang mendung tetap berlangsung meriah. Para pejabat dan hadirin serta penonton yang hadir tak henti-hentinya bertepuk tangan melihat sajian seni yang masing-masing kelompok mendapat alokasi waktu 2-5 menit ini.
Tampil pertama kali pasukan pembawa bendera merah putih, bendera NU dan bendera Lesbumi sebagai penyelenggara acara ini yang dibawakan oleh 30 orang. Kemudian, Drumband pelajar MA Maarif NU Borobudur menunjukkan aksinya dengan nada-nada yang menggelorakan.
Lalu tampil konfigurasi seni ritual oleh Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KBSI) dilanjutkan dengan bedug dan gamelan raksasa āPradangga Yasaā dari Yogyakarta.
Sejumlah pemuda dari perguruan Linggar Jati memainkan seni atraksi api dilanjutkan dengan seni Kubro Siswo āTsaniSiswoā. Seni Ndolalak Putri āArum Lestariā dari Giri Tengah Borodubur juga tak ketinggalan menampilkan aksinya. Lalu tampil Soreng āWargao Setujuā
Warokan Anak āMataya Turangga Kridoā menampilkan anak-anak yang berpenampilan bak warok yang biasanya garang kini menjadi sosok yang imut dan lucu.
Kelompok seni lainnya yang tampil adalah Liong Sam Sie āPanca Nagaā dengan tarian naga dan barongsai, Topeng Purba āPutra Rimbaā, Truntung Dayak Massal āWarangan Merbabauā, Jathilan āLestari Krido Budoyoā Grasakan atau Topeng Butho āTuronggo Yudhoā, Rebana Mobil Hias āKalimosodoā dan Becak Hias Paguyuban Bedak Wisata Borobudur.
Pada malam harinya akan ditampilkan sejumlah karya seni yang mewakili berbagai agama pada Jum'at malam sampai dengan Minggu malam. (mkf)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
Terkini
Lihat Semua