Taushiyah

KH Husain Ilyas: Apakah Syafaat itu Ada?

Selasa, 5 Juli 2022

Nabi Muhammad merupakan nabi dengan tingkat kepedulian yang paripurna terhadap umatnya. Kasih sayangnya melintas batas-batas kesukuan, ras, gender, negara, bahkan agama. Itulah manifestasi dari ayat bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh ciptaan.
 

Salah satu bentuk kasih sayang tersebut adalah syafat (pertolongan) di hari akhir kelak. Beliau pernah bersabda, “Setiap nabi pasti memiliki doa mustajab. Hanya saja mereka menyegerakan doa mereka di dunia. Namun, aku menunda doa itu demi menolong umatku pada hari kiamat. Insyaallah, doa itu akan terwujud,” (HR al-Bukhari dan Muslim).
 


Imam al-Nawawi membagi syafaat menjadi limahttps://islam.nu.or.id/ubudiyah/adakah-syafaat-lain-selain-dari-nabi-muhammad-SHoyu. Pertama, syafaat yang khusus dimiliki Rasulullah ﷺ, yaitu memberikan keringanan dan ketenangan bagi seluruh makhluk dari kegetiran dan ketakutan di padang mahsyar yang menggetirkan. Para ulama menyebut syafaat ini sebagai “syafaat uzhma” karena meliputi seluruh makhluk, baik manusia maupun jin, baik yang mukmin maupun yang kufur. Berkat syafaat ini, mereka lekas memasuki meja hisab Rabbul Alamin. 
 

Kedua, syafaat memasukkan suatu kaum ke surga tanpa hisab. Ketiga, syafaat bagi kaum yang telah divonis masuk neraka. Keempat, syafaat bagi orang-orang berdosa dan telah masuk neraka. Kelima, syafaat menambah derajat bagi para penghuni surga di surga (Ibnu Daqiq al-‘Id , Ihkâm al-Ahkâm Syarh ‘Umdah al-Ahkâm, Mathba ‘ah al-Sunnah al-Muhammadiyyah, tanpa tahun, jilid 1, hal. 153).


Simak video bermanfaat lainnya di kanal Youtube NU Online! Subscribe!