Syariah

Peneliti Farmasi Ungkap Manfaat Siwak saat Covid-19 Merebak

Sel, 15 Februari 2022 | 18:00 WIB

Peneliti Farmasi Ungkap Manfaat Siwak saat Covid-19 Merebak

Saat gelombang baru pandemi meningkat, sulit bagi masyarakat menghindari kontak dengan sumber-sumber infeksi yang membawa virus. Oleh karena itu, diperlukan upaya perlindungan ekstra untuk menjaga kebersihan pribadi.

Kebersihan mulut sangat penting di masa pandemi Covid-19, tetapi masih sering diabaikan. Mulut, hidung, telinga, dan tenggorokan merupakan saluran yang bersambung dan saling berkaitan. Saluran-saluran tersebut menghubungkan tubuh manusia dengan udara di sekitarnya. Untuk mencegah penularan saat ada wabah penyakit yang menyebar melalui udara seperti Covid-19, penting untuk memperhatikan kebersihan saluran-saluran tubuh tersebut.


Salah satu anjuran Islam untuk menjaga kesehatan mulut dan saluran di sekitarnya adalah dengan bersiwak. Nabi Muhammad SAW bahkan hampir saja mewajibkan bersiwak kepada umat Islam ketika akan shalat, tetapi tidak jadi karena khawatir akan memberatkan umatnya.


Kaum muslimin saat ini mengenal bahwa bersiwak hukumnya sunnah. Seiring dengan waktu, ada rahasia besar di balik anjuran bersiwak yang terungkap pada masa pandemi Covid-19 merebak. 


Saat gelombang baru pandemi meningkat, sulit bagi masyarakat menghindari kontak dengan sumber-sumber infeksi yang membawa virus. Oleh karena itu, diperlukan upaya perlindungan ekstra untuk menjaga kebersihan pribadi.


Siwak ternyata memberikan perlindungan ekstra untuk keperluan menjaga kebersihan mulut individu atau personal hygiene. Bila virus memapar tubuh dan masuk melalui mulut maupun daerah pernapasan di sekitarnya, siwak menyediakan beberapa manfaat agar kesehatan tubuh tetap terjaga.


Seorang peneliti dari India melakukan riset studi kasus dan menelaah kejadian infeksi Covid-19 tanpa gejala yang memapar kaum muslimin (Rehaman, 2021, Pharmacological Benefits of Miswak Users and Its Impact on Covid-19 Patients-A Review, International Journal of Pharma and Bio Sciences, halaman L123-129). Studi kasus ini melihat potensi siwak untuk meredam munculnya gejala meskipun penggunanya terpapar virus. 


Hasil studi ini menunjukkan bahwa 99% orang yang terdeteksi positif Covid-19 dan memiliki kebiasaaan bersiwak, baik sebelum terpapar maupun setelah terpapar virus itu, ternyata tidak memiliki gejala apapun. Penelitian tersebut dilakukan terhadap sekelompok kecil kaum muslimin pada saat Covid-19 merebak di India.


Umumnya orang mengenal kayu siwak sebagai kayu arak atau yang dikenal secara ilmiah dengan sebutan Salvadora persica. Sebenarnya kayu arak yang digunakan untuk bersiwak bisa berasal dari bagian batang dan akar tanaman Salvadora persica.


Karena bentuknya seperti batang kecil, maka orang menyebutnya kayu. Struktur unik dari batang dan akar tanaman ini bila dikunyah akan menjadi mirip seperti kayu berserat lembut yang menyerupai serabut sikat gigi.


Di Indonesia, tanaman Salvadora persica sulit untuk ditemukan. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan peneliti India, ada beberapa tanaman yang disebut berpotensi seperti siwak.


Bila tidak ada Salvadora persica, maka batang yang masih basah dari tanaman jeruk seperti batang jeruk manis (Citrus sinensis) atau batang jeruk nipis (Citrus aurantifolia) juga bisa digunakan untuk bersiwak. Selain batang jeruk, batang yang masih basah dari tanaman mimba (Azadirachta indica) juga bisa digunakan untuk bersiwak dan banyak terdapat di Indonesia.


Sekelompok peneliti dari Mesir melakukan riset mendalam tentang kandungan Salvadora persica. Mereka menggali manfaat siwak secara spesifik ketika digunakan pada masa pandemi Covid-19.


Studi tersebut menguji potensi beberapa kandungan alami siwak dari tanaman Salvadora persica. Hasilnya, kandungan kayu arak tersebut memiliki efek menghambat virus penyebab Covid-19 dan antiinflamasi atau antiradang (Owis, dkk, 2021, Flavonoids of Salvadora persica L. (meswak) and its Liposomal Formulation as a Potential Inhibitor of SARS-CoV-2, Royal Society of Chemistry, halaman 13537-13544). 


Selain menghambat virus dengan kemampuan yang hampir mendekati obat Remdesivir, efek positif kayu arak lainnya adalah antiradang. Hal ini tentu sangat bermanfaat mengingat efek dari Covid-19 dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru maupun organ lainnya pada orang yang terpapar. 


Bagi kaum muslimin, bersiwak tidak hanya upaya menjaga kebersihan, tetapi melaksanakan amalan sunnah. Dengan konsep sunnah ini, menyikat gigi dengan sikat gigi atau benda kasar lainnya juga dapat memperoleh pahala kesunnahan, sebagaimana menggosok gigi dengan kayu siwak bila dilakukan dengan niyat yang benar.


Boleh-boleh juga bersiwak dengan niat menjaga kebersihan dan tentunya agar berbuah kesehatan, apalagi ketika pandemi Covid-19 merebak seperti saat ini.


Al-Habib As-Sayyid Muhammad bin Alawi Alaydrus, atau yang dikenal dengan Habib Sa’ad dalam Kitab Niyat menyatakan bahwa niyat bersiwak adalah:


“Aku berniat mengerjakan amalan sunnah dan perintah nabi dengan bersiwak, membersihkan mulutku untuk membaca Al-Qur’an yang mulia dan untuk berzikir mengingat Allah dalam shalat, mewangikan aroma mulutku, membuat gigiku menjadi lebih putih dan untuk menjaga kebersihan.” (Alaydrus, Kitab An-Niyat, Al-Jumhuriyah al-Yamaniyah, [Tarim: tahun 2003 M], halaman 43-44).


Berdasarkan niat yang lengkap tersebut, bersiwak sangat potensial untuk menjadi aktivitas rutin yang dibutuhkan oleh kaum muslimin. Setiap menjelang shalat dan membaca Al-Quran, umat Islam dapat mengambil kesunnahan dengan bersiwak.


Selain itu, apabila kesadaran tentang manfaat siwak dari sisi kesehatan ini diketahui oleh kaum muslimin akan membantu upaya kesehatan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.


Pasien yang mengalami infeksi Covid-19 juga mengeluhkan gejala batuk berdahak. Lendir dahak dapat diatasi dengan bersiwak sebagaimana hadits yang diriwayatkan secara marfu’ dari Ibnu Abbas.


“Ada sepuluh manfaat bersiwak, diantaranya adalah mengharumkan mulut, menguatkan gusi, menghilangkan lendir dahak, menghilangkan karang gigi, membantu menyiapkan perut untuk menerima makanan, mendekatkan pada kesunnahan, mendatangkan keridhaan Allah SWT, menambah kebaikan dan membuat malaikat merasa senang.” (Al-Hafidz Adz-Dzahabi,Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihya’ul Ulum: 1990 M], halaman 74).


Adz-Dzahabi menjelaskan manfaat siwak sebagaimana tersebut di atas ketika menjelaskan tentang kayu arak dalam kitab Thibbun Nabawi sejak berabad-abad yang lalu. Keistimewaan kayu arak ini dalam menghilangkan lendir dahak terkait dengan kandungan zat kimia yang ada di dalamnya. Kandungan minyak atsiri dan berbagai flavonoid tanaman Salvadora persica atau kayu arak telah terungkap manfaatnya berdasarkan penelitian terkini.


Orang yang bersiwak maupun tidak bersiwak sama-sama dapat terpapar pandemi Covid-19. Namun, bersiwak dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan. Meskipun dalam kondisi terpapar Covid-19, reaksi peradangan dan perkembangan virus akan dilawan oleh zat berkhasiat dari siwak.


Selayaknya bagi kaum muslimin mengambil manfaat bersiwak ini agar semakin cinta terhadap amalan-amalan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. 


Ustadz Yuhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti farmasi.