Tasawuf/Akhlak

Tanda Orang Beriman dan Orang Munafik

NU Online  Ā·  Kamis, 31 Maret 2022 | 05:35 WIB

Tanda Orang Beriman dan Orang Munafik

Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya menjelaskan Al-Baqarah ayat 8 tentang orang munafik

Orang beriman dalam Al-Qur’an dihadap-hadapkan dengan orang munafik. Keimanan berseberangan dengan kemunafikan. Pasalnya, orang munafik atau kemunafikan termasuk ke dalam kategori orang kafir atau kekafiran karena mereka hakikatnya bukan orang yang beriman.


Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya menjelaskan Al-Baqarah ayat 8 tentang orang munafik sebagai berikut:


Ł†ŁŽŲ²ŁŽŁ„ŁŽŲŖŁ’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŁŁŁ‚ŁŁŠŁ†ŁŽ(Ł¢) Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł بْنِ Ų£ŁŲØŁŽŁŠŁŁ‘ بْنِ Ų³ŁŽŁ„ŁŁˆŁ„ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŲ¹ŁŽŲŖŁŁ‘ŲØŁ بْنِ Ł‚ŁŲ“ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŁ‘ بْنِ Ł‚ŁŽŁŠŁ’Ų³Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų­ŁŽŁŠŁ’Ų«Ł Ų£ŁŽŲøŁ’Ł‡ŁŽŲ±ŁŁˆŲ§ ŁƒŁŽŁ„ŁŁ…ŁŽŲ©ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł Ł„ŁŁŠŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŲ§ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘ŲØŁŁŠŁŁ‘ ļ·ŗ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’ŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁŁˆŲ§ Ų®ŁŁ„ŁŽŲ§ŁŁŽŁ‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁƒŁ’Ų«ŁŽŲ±ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁŠŁŽŁ‡ŁŁˆŲÆŁ


Artinya, ā€œ(Al-Baqarah ) Ayat 8 ini turun mengenai kaum munafik, yaitu Abdullah bin Ubay bin Salul, Mu’attib bin Qusyair, Jadd bin Qais, berikut para pengikutnya yang menyatakan secara lisan memeluk Islam bersama Nabi dan para sahabatnya. Tetapi mereka meyakini sebaliknya. Mayoritas mereka berasal dari kalangan Yahudi Madinah,ā€ (Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawy, Ma’alimut Tanzil, [Riyadl, Darut Thayyibah: 1409 H], juz I, halaman 65).


Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda:


Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ļ·ŗ: (Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁŠŁ…ŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŽŲ¹Ł’Ų±ŁŁŁŽŲ©ŁŒ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ„Ł’ŲØŁ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŒ ŲØŁŲ§Ł„Ł„ŁŁ‘Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŒ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’ŁƒŁŽŲ§Ł†Ł). Ų£ŁŽŲ®Ł’Ų±ŁŽŲ¬ŁŽŁ‡Ł Ų§ŲØŁ’Ł†Ł Ł…ŁŽŲ§Ų¬ŁŽŁ‡Ł’ فِي Ų³ŁŁ†ŁŽŁ†ŁŁ‡ŁĀ 


Artinya, ā€œRasulullah SAW bersabda, ā€˜Iman itu pengenalan dengan hati, pelafalan secara lisan, dan pengamalan dengan anggota badan,ā€™ā€ (HR Ibnu Majah).


Banyak Yahudi Madinah memilih sikap munafik untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan aset-aset material mereka. Mereka memilih untuk munafik sambil menunggu siapa yang menang antara pasukan Muhammad dan pasukan Quraisy hanya untuk kepentingan materi semata.


ŁˆŲ³Ų¦Ł„ Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم عن علامة المؤمن ŁˆŲ§Ł„Ł…Ł†Ų§ŁŁ‚ فقال ؄ن المؤمن همته في الصلاة ŁˆŲ§Ł„ŲµŁŠŲ§Ł… ŁˆŲ§Ł„Ų¹ŲØŲ§ŲÆŲ© ŁˆŲ§Ł„Ł…Ł†Ų§ŁŁ‚ همته في الطعام ŁˆŲ§Ł„Ų“Ų±Ų§ŲØ ŁƒŲ§Ł„ŲØŁ‡ŁŠŁ…Ų©


Artinya, ā€œRasulullah saw ditanya tentang tanda orang beriman dan orang munafik. Rasulullah menjawab, ā€˜Orang beriman selalu bimbang pada sembahyang, puasa, dan ibadah. Sedangkan orang munafik bimbang pada makanan dan minuman seperti binatang ternak,ā€™ā€ (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz III, halaman 75).


Hatim Al-Asham menyebutkan sifat-sifat orang beriman dan orang munafik. Orang yang beriman sibuk tafakur dan mengambil pelajaran. Sedangkan orang munafik sibuk dengan katamakan dan angan-angan. Orang yang beriman berputus asa dari semua orang kecuali Allah. Sedangkan orang munafik berharap kepada manusia kecuali Allah.


Orang yang beriman merasa aman dari kejahatan manusia kecuali azab Allah. Sedangkan orang munafik merasa takut kepada manusia kecuali siksa Allah. Orang beriman mengorbankan hartanya untuk membela agama. Sedangkan orang munafik mengorbankan agama untuk membela hartanya. Orang beriman berbuat baik dan menangis. Sedangkan orang munafik berbuat buruk dan tertawa.


Orang beriman, kata Hatim, menyukai khalwat dan kesendirian. Sedangkan orang munafik senang keramaian dan perkumpulan. Orang yang beriman menanam dan khawatir tanaman rusak. Sedangkan orang munafik mencabut tanaman dan berharap hasil. Orang beriman melakkan amar makruf dan nahi mungkar sebagai siasat untuk kemaslahatan. Sedangkan orang munafik melakukan keduanya untuk meraih kekuasaan dan merusak. (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: III/75). Wallahu aā€˜lam. (Alhafiz Kurniawan)