Ini Khasiat Syair Muhammadun Sayyidul Kaunaini
NU Online · Kamis, 19 Juli 2018 | 23:00 WIB
Secara lengkap, kutipan Qasidatul Burdah karya Imam Al-Bushiri berbunyi:
Kaifa tad‘û ilad dunyâ dharuratu man**lau lâhu lam takhrujid dunyâ minal ‘adami/Muhammadun sayyidul kaunaini was tsaqalai**ni wal farîqaini min ‘urbin wa min ‘ajami.
Artinya, “Bagaimana orang yang kalau bukan karena dirinya niscaya dunia ini takkan keluar dari ketiadaannya berkepentingan terhadap dunia/Muhammad penghulu dua semesta, dua makhluk mulia, dan dua kelompok besar dari Arab dan ajam.”
Syair ini memang karya sastra karena karya ini ditulis dengan menggunakan peranti-peranti kesusastraan. Tetapi, syair ini dipercaya sebagai lafal yang bagus untuk membuka pintu langit agar Allah membukakan jalan keluar atas kesulitan yang mendera seseorang.
Artinya, “Keistimewaan bait ini dan bait setelahnya adalah dapat menyelamatkan seseorang dari kejatuhan di kesulitan. Siapa saja yang membiasakan membaca dua bait ini akan lolos dari terperosok di dalam kesulitan. Siapa yang sedang terperosok dalam kesulitan sebelum membaca keduanya, lalu membiasakan pembacaan dua bait ini di tengah malam dan bertawassul kepada Rasulullah SAW, niscaya Allah mengangkatnya dari kesulitan tersebut,” (Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ala Matnil Burdah, [Surabaya, Al-Hidayah: tanpa catatan tahun], halaman 22).
Sementara kutipan syair Burdah secara lengkap berikutnya yang dimaksud Syekh Ibrahim Al-Baijuri adalah:
Nabiyyunal âmirun nâhi fa lâ ahadun**abarra fî qauli “lâ” wa la “na‘ami”/hual habîbul ladzî turjâ syafâ‘atuhû.
Artinya, “Nabi kami yang amar (makruf) dan nahi (munkar) tiada seorang pun**yang lebih baik darinya dalam berkata “tidak” dan “ya”/Dialah al-habib, sang kekasih yang diharapkan syafaatnya/bagi setiap huru-hara yang menyergap tiba-tiba.”
Ada baiknya kita melazimkan dua syair ini sebelum tiba waktu azan atau mengisi waktu senggang di hadapan anak-anak. Semoga Allah memberikan jalan keluar atas kesulitan yang sedang mengimpit kita. Allahumma shalli wa sallim 'ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shabihi ajma'in. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua