Tafsir Mimpi

Cara agar Mimpi Bertemu Nabi Muhammad

Sab, 20 Maret 2021 | 10:00 WIB

Cara agar Mimpi Bertemu Nabi Muhammad

Menurut Habib Umar bin Hafidz, sebab paling kuat mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah kuatnya hubungan dan rasa cinta seseorang kepada Nabi.

Selain menjadi dambaan setiap Muslim, mimpi bertemu Nabi Muhammad juga memiliki banyak faedah yang teramat agung. Berbagai faedah atau khususiyah bagi orang yang pernah mimpi bertemu Nabi secara ringkas disebutkan oleh Syekh Hasan Muhammad Syaddad:

 

من رأى المصطفى صلّى الله عليه وآله وسلّم في المنام فله حسن الخاتمة وشفاعته صلّى الله عليه وآله وسلّم وله الجنّة ويغفر الله له ولأبويه إن كانا مسلمين وكأنّما ختم القرآن اثني عشر مرة ويهون عليه سكرات الموت ويرفع عنه عذاب القبر ويؤمّنه من أهوال يوم القيامة ويقضى حوائجه فى الدنيا والآخرة بلطفه وكرمه

 

“Barang siapa telah melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tidurnya maka ia akan mati dalam keadaan husnul khatimah, mendapatkan syafaat Nabi Muhammad dan akan masuk surga. Allah juga akan mengampuni dosanya dan kedua orang tuanya jika memang orang tuanya adalah orang Muslim. Ia juga seakan-akan telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 12 kali, ia akan mudah dalam menghadapi sakaratul maut, ia juga akan diangkat dari siksa kubur dan diberi jaminan aman dari hiruk-pikuk di Hari Kiamat serta akan dikabulkan hajat dunia maupun akhirat dengan sifat lembut dan dermawan-Nya” (Syekh Hasan Muhammad Syaddad, Kaifiyah al-Wushul li Ru’yati Sayyidina ar-Rasul, hal. 18).

 

Lantas bagaimana kiat-kiat yang harus dilakukan seorang muslim agar dalam tidurnya dapat menghadirkan Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?

 

Sebelumnya patut dipahami bahwa mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang shalih. Mimpi ini tidak dikhususkan hanya pada orang yang ahli ibadah atau ahli ilmu, sebab merupakan sebuah anugerah.

 

Cukup banyak amaliyah khusus agar seseorang dapat bertemu Nabi Muhammad dalam mimpinya. Berbagai amaliyah tersebut bertebaran di berbagai kitab salaf, khususnya kitab yang menjelaskan tentang akhlak dan tasawuf. Misalnya seperti yang terdapat dalam kitab al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid:

 

من أراد أن يرى النبي صلّى الله عليه وسلّم أو أحد من الموتى أو غير ذلك فليتوضأ وليلبث ثيابه ولينم على يمينه ويقرأ وهو مضطجع والشمس وضحاها والليل إذا يغشى والإخلاص سبعا سبعا ثمّ يقول (اللَّهُمَّ أَرِنِيْ فِى مَنَامِيْ كَذَا وَكَذَا وَاجْعَلْ لِيْ مِنْ أمْرِيْ فَرَجًا وَمَخْرَجًا وَأرِنِي فِي مَنَامِيْ مَا اسْتَدَلَّ بِهِ عَلَى اسْتِجَابَةِ دَعْوَتِيْ) يفعل ذلك سبع ليال متوالية فإن لم ير شيئا فليعلم أنه قد أساء فى أمره. مجرب صحيح.

وقد أجازني فى قراءة هذه الفائدة -الحبيب عبد الله بن أبي بكر العطاس والحبيب شيخ بن محمد الحبشي.

 

“Barang siapa yang ingin bermimpi bertemu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam atau salah seorang dari orang yang telah meninggal atau selainnya, maka berwudhulah dan pakailah baju lalu tidurlah dengan sisi kanan dan membaca Surat Asy-Syams, al-Lail, dan Al-Ikhlas masing-masing dibaca tujuh kali dalam keadaan tidur miring, lalu membaca doa berikut: “Allâhumma arinî fî manâmi (sebutkan nama orang yang ingin ditemui dalam mimpi) waj’al lî min amrî farajan wa makhrajan wa arinî fî manâmî ma istadalla bihi ‘alâ istijabati da’watî

 

Amalan tersebut dilakukan selama tujuh malam secara kontinyu, jika orang yang mengamalkan tidak bermimpi hal yang ia inginkan, maka ketahuilah bahwa ada yang keliru dalam hidupnya. Amalan ini benar dan mujarab. Telah mengijazahkan padaku Habib Abdullah bin Abi Bakar al-‘Atthas dan Habib Syaikh bin Muhammad al-Habsyi” (Habib Abu Bakar bin Umar bin Abdullah, al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid, hal. 24).

 

 

Banyak pula amalan-amalan lain terkait hal ini, misalnya seperti disebutkan dalam kitab Kaifiyah al-Wushul li Ru’yati Sayyidina ar-Rasul saja disebutkan sekitar 134 amaliyah berbeda-beda yang kesemuanya berfaedah menghadirkan Nabi Muhammad dalam mimpi seseorang tatkala tidur.

 

Namun dari berbagai macam amaliyah yang ada, menurut ulama kenamaan Hadramaut Yaman, Habib Umar bin Hafidz, sebab paling kuat mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah kuatnya hubungan dan rasa cinta seseorang kepada Nabi. Dalam cuplikan videonya, beliau menjelaskan:

 

فإنّ أقوى أسباب رؤية رسول الله قوّة محبته وشدة التعلق به وكثرة الذكر له والصلاة عليه وإذا اقترنت هذه بخدمة دعوته وخدمة أمته كانت أقرب لكشف الحجب ولإمداد الله تعالى وإكرامه العبد برؤية خيرالوجود وزين الوجود وسيد أهل اهل الشهود وإمام أهل السجود صاحب المقام المحمود.

 

“Maka sesungguhnya sebab terkuat dapat bermimpi bertemu Rasulullah adalah kuatnya rasa cinta kepada Nabi, hubungan yang kuat dengan Nabi, banyak menyebut namanya dan melantunkan shalawat kepadanya. Dan jika hal ini beriringan dengan melayani dakwah beliau dan melayani umatnya maka hal itu akan lebih cepat menyingkap tabir dan mendatangkan madad (pertolongan) dari Allah serta Allah akan memuliakan hamba-Nya dengan melihat makhluk terbaik, hiasan para makhluk, pemimpin para makhluk, dan imam orang-orang yang sujud yang memiliki kedudukan terpuji” (Video Habib Umar bin Hafidz, sumber Channel Youtube serba-serbiTv, dipublikasi tanggal 23 Maret 2018)

 

Apa yang disampaikan beliau selaras dengan penjelasan Habib Zain bin Smith yang disebutkan dalam kitabnya, Fawaid al-Mukhtarah:

 

رؤية النبي صلّى الله عليه وسلّم موهبة من الله تعالى لا تنال بكثرة العبادة والعلم, فكم من العوام يتكرر له رؤيته صلّى الله عليه وسلّم وبعكسه العالم أو العابد. والغالب تكون رؤيته صلّى الله عليه وسلّم بقوة التعلّق والمحبة والشوق

 

“Mimpi melihat Nabi merupakan pemberian (anugerah) dari Allah, hal ini tidak dapat digapai dengan memperbanyak ibadah dan ilmu. Berapa banyak orang awam yang sering bermimpi bertemu Nabi Muhammad, sebaliknya orang alim dan ahli ibadah tidak pernah bermimpi Nabi. Secara umum mimpi bertemu Nabi Muhammad dengan perantara kuatnya hubungan dan rasa cinta dan rasa rindu kepada Baginda Nabi” (Habib Zain bin Smith, Fawaid al-Mukhtarah, hal. 594).

 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agar seseorang dapat menghadirkan Rasulullah dalam tidurnya, cara yang paling utama adalah meningkatkan rasa cinta dan ketergantungan dengan Rasulullah serta banyak menyebut dan bershalawat kepadanya. Lalu ketika hal ini sudah tertanam secara kuat dalam diri seseorang, namun ia masih belum merasakan mimpi bertemu Nabi, maka dilanjutkan dengan mengamalkan berbagai amalan-amalan khusus yang berfaedah agar dapat mimpi bertemu Nabi Muhammad, termasuk amaliyah yang disebutkan dalam kitab al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid di atas. Dan alangkah baiknya jika dalam mengamalkan sebuah amalan wirid yang berfaedah dapat mimpi bertemu Nabi, seseorang mendapatkan ijazah secara langsung dari ulama atau mursyid yang mengijazahkan amalan tersebut. Dengan begitu, ia dapat mengamalkan sebuah amalan dengan penuh kemantapan hati serta mendapat bimbingan langsung dari orang yang mengijazahkan amalan tersebut.

 

Semoga kita diberikan anugerah oleh Allah untuk dapat bermimpi bertemu Nabi Muhammad, sebagai wujud ketaatan dan rasa cinta kita kepada beliau. Amin yaa Rabbal ‘alamin.

 

 

Ustadz M. Ali Zainal Abidin, Anggota Komisi Fatwa MUI Jawa Timur dan Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember.