Kulah atau āqullahā secara bahasa adalah tempayan besar (al-jarratul āazhimah). Ia dinamai demikian karena orang besar meng-āqullahā-nya dengan kedua tangan, yaitu menciduk atau mengangkat air dengan kedua telapak tangannya.
Kulah merupakan ukuran banyak atau sedikit air. Ukuran banyak dan sedikit air ini menentukan status kesucian air yang digunakan untuk keperluan thaharah atau bersuci. Oleh karena itu, ulama (setidaknya dari) mazhab syafiāi membagi dua ukuran air sebagaimana keterangan syekh M Nawwi Banten berikut ini:
Ų§ŁŁ
Ų§Ų” ŁŁŁŁ ŁŁŲ«ŁŲ±: Ų§ŁŁŁŁŁ Ł
Ų§ŲÆŁŁ Ų§ŁŁŁŲŖŁŁŲ ŁŲ§ŁŁŲ«ŁŲ± ŁŁŲŖŲ§Ł ŁŲ£ŁŲ«Ų±. Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŲŖŁŲ¬Ų³ ŲØŁŁŁŲ¹ Ų§ŁŁŲ¬Ų§Ų³Ų© ŁŁŁ ŁŲ„Ł ŁŁ
ŁŲŖŲŗŁŲ±. ŁŲ§ŁŁ
Ų§Ų” Ų§ŁŁŲ«ŁŲ± ŁŲ§ ŁŲŖŁŲ¬Ų³ Ų„ŁŲ§ Ų„Ų°Ų§ ŲŖŲŗŁŲ± Ų·Ų¹Ł
Ł Ų£Ł ŁŁŁŁ Ų£Ł Ų±ŁŲŁ
Artinya, āAir itu sedikit dan banyak. Air sedikit adalah air kurang dari dua kulah. Sedangkan air banyak adalah air sebanyak dua kulah atau lebih. Air sedikit (yang suci) berubah status menjadi (air) najis dengan sebab kejatuhan najis Ā padanya meski kondisi air tidak berubah. Sebaliknya, air banyak tidak berubah status menjadi (air) najis Ā kecuali jika rasa, warna, atau aroma air berubah,ā (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja).
Kulah menentukan status kesucian air. Kulah merupakan ukuran yang disebutkan oleh Rasululah SAW dalam sabdanya perihal kesucian air sebagaimana dikutip dari Kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani.
ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁ
ŁŲ±Ł Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł: - Ų„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ
ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲŁŁ
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ®ŁŲØŁŲ«Ł - ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲøŁ - ŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ³Ł - Ų£ŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹ŁŲ©Ł, ŁŁŲµŁŲŁŁŲŁŁŁ Ų§ŁŲØŁŁŁ Ų®ŁŲ²ŁŁŁŁ
ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŲØŁŁŁ ŲŁŲØŁŁŲ§ŁŁ
Artinya, āDari sahabat Abdullah bin Umar RA, ia berakata, dari Rasulullah SAW, ia bersabda, āJika (banyak) air mencapai dua kulah, maka ia tidak membawa najisāāpada lain riwayat ātidak menjadi najisāā.ā (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, An-Nasaāi, dan Ibnu Majah. Hadits ini dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Adapun berikut ini adalah hadits riwayat Imam Muslim yang mengisyaratkan pada kategori air banyak dan air sedikit.
Ų„Ų°ŁŲ§ Ų§Ų³ŁŲŖŁŁŁŁŁŲøŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŗŁŁ
ŁŲ³Ł ŁŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŁŁŲ§Ų”Ł ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲŗŁŲ³ŁŁŁŁŁŲ§ Ų«ŁŁŁŲ§Ų«ŁŲ§ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲÆŁŲ±ŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŲŖŁŲŖŁ ŁŁŲÆŁŁŁ
Artinya, āJika salah seorang kalian bangun tidur, maka jangan ia langsung memasukkan tangannya ke dalam sebuah wadah (berisi air) sebelum ia mencuci tangan tiga kali. Sungguh, ia tidak tahu di mana tangannya bermalam,ā (HR Muslim).
Ulama mazhab Syafiāi biasanya membuat ukuran daya tamping dua kulah air pada sebuah kolam dengan ukuran hasta. Untuk memiliki kapasitas dua kulah air, sebuah kolam atau wadah air berbentuk persegi harus memiliki ruang dengan minimal panjang, lebar, dan kedalaman 1 Ā¼ hasta standar orang dewasa.Ā
Adapun kolam atau wadah yang berbentuk tabung atau silinder memerlukan kurang lebih ruang tampung air dengan kedalaman dua hasta dan panjang keseluruhan dinding lingkaran wadah (sebagian ulama menghitung panjang diameter) sehasta.
Rais Syuriyah PBNU KH Afifuddin Muhajir dalam syarah Taqrib-nya menyebut air dua kulah setara dengan 270 liter. Kiai Afif mendapatkan angka ini dari Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh karya Syekh Wahbah Az-Zuhayli.
ŁŁŁ ŲŖŲ³Ų§ŁŁ Ł
Ų§Ų¦ŲŖŁŁ ŁŲ³ŲØŲ¹ŁŁ (270) ŁŲŖŲ±Ų§ ŁŁŲÆŲ±ŁŁ
Ų§ ŲØŲ§ŁŁ
Ų³Ų§ŲŲ© ŁŁ Ł
ŁŲ§Ł Ł
Ų±ŲØŲ¹ Ų°Ų±Ų§Ų¹ ŁŲ±ŲØŲ¹ (=8Ų91 Ų³Ł
) Ų·ŁŁŲ§ ŁŲ¹Ų±Ų¶Ų§ ŁŲ¹Ł
ŁŲ§ ŲØŲ§ŁŲ°Ų±Ų§Ų¹ Ų§ŁŁ
ŲŖŁŲ³Ų·
Artinya, āIa (dua kulah) memiliki volume setara dengan 270 liter (air). Ukuran keduanya (dua kulah) bila ditempatkan pada sebuah wadah persegi empat adalah wadah dengan panjang, lebar, dan kedalaman dengan 1,25 hasta standar (atau setara dengan 91,8 cm).ā (Lihat KH Afifuddin Muhajir, Fahtul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-Asāadiyyah: 2014 M/1434 H], halaman 10).
Ukuran ini dapat dijadikan acuan untuk menetapkan wadah air dan daya tampungnya dalam kaitannya dengan hitungan kulah air. Wallahu aālam. (Alhafiz Kurniawan)
Ā
Terpopuler
1
Cara Masuk Raudhah Secara Berkelompok dengan Aturan Baru
2
Khutbah Jumat: Membangun Bangsa yang Berdaya Saing dengan Ilmu Pengetahuan
3
Berdiri Pesantren NU Pertama di Jepang, Peresmiannya Diisi PD-PKPNU
4
Urutan Shalat Jumat di Masjidil Haram: Dari Adzan 2 Kali sampai Ada 'Asisten' Imam
5
Inilah 3 Gunung di Makkah dalam Sejarah Dakwah Nabi Muhammad
6
Bukan Gelombang Panas, Ini Durasi dan Penyebab Suhu Panas di Indonesia
Terkini
Lihat Semua