Muhamad Hanif Rahman
Kolomnis
Judi slot kini semakin merajalela. Tidak hanya dilakukan oleh orang-orang kota besar, namun judi slot telah merambah sampai ke pedesaan. Padahal, tidak kurang contoh para penjudi yang berakhir dengan kekalahan dan kehidupannya hancur lantaran kalah dalam judi slot. Biasanya, setelah hartanya ludes, hutangnya pun menumpuk di mana-mana dan kehidupan rumah tangganya berantakan.
Namun, ada juga yang mendapat hidayah untuk berhenti judi slot justru pada saat menang besar. Lantas bagaimana cara bertobatnya dan bagaimana dengan harta haram hasil menang judi slotnya?Ā
Telah maklum diketahui, bahwa cara taubat adalah dengan bersegera meninggalkan maksiat yang dilakukan, menyesali kesalahan yang telah dikerjakan, dan berkomitmen tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa lagi. Namun, jika ada kaitannya dengan hak-hak manusia, termasuk juga harta maka harus segera mengembalikannya atau meminta kehalalannya.Ā
Menurut Imam Al-Ghazali (w. 505 H), jika seseorang bersama pada dirinya harta haram dan ia menginginkan taubat dan terbebas darinya, maka ada tiga hal yang harus ia lakukan. Pertama, jika pemiliknya diketahui dengan pasti maka ia harus mengembalikan kepada pemilik atau wakilnya. Jika sudah meninggal dunia maka menyerahkannya kepada ahli warisnya.
Kedua, jika pemiliknya tidak diketahui dan putus harapan untuk menemukannya maka hendaknya dialokasikan untuk kemaslahatan umum seperti diberikan kepada masjid, madrasah atau kemaslahatan umum lainnya. Dan ketiga, disedekahkan kepada fakir miskin, cukup hanya diberikan kepada seorang fakir saja.Ā
Masih menurut al-Ghazali yang dinukil Imam Nawawi dalam Majmu'-nya terkait teknis penyerahan harta haramnya adalah sebagai berikut:Ā
Ā ŁŁŁŁŁŁŲØŁŲŗŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų¶ŁŁ Ų„ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ„ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¬ŁŲ²Ł Ų§ŁŲŖŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŲ§Ų±Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¶ŁŲ§Ł
ŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŲØŁŲŗŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲŁŁŁŁŁ
Ł Ų±ŁŲ¬ŁŁŁŲ§Ā Ł
ŁŁŁ Ų£ŁŁ Ų§ŁŲØŁŲÆ ŲÆŁŁŲ§ Ų¹Ų§ŁŁ
Ų§ ŁŲ§Ł Ų§ŁŲŖŲŁŁ
Ų£ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŲ„ŁŁŁ Ų¹ŁŲ¬ŁŲ²Ł Ų¹ŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲµŁŁŲÆŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲ±ŁŁŁ Ų„ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŲÆŁŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų„ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŲ±ŁĀ ŁŁŲ§Ā ŁŁŁŁŁŁŁ ŲŁŲ±ŁŲ§Ł
ŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŲ±Ł ŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŲŁŁŁŲ§ŁŁŲ§Ā Ų·ŁŁŁŁŲØŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲµŁŲÆŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų„Ų°ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŲ±ŁŲ§Ā ŁŁŲ£ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų„Ų°ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ±ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲµŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲ¬ŁŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŁŁ ŁŁŁ
Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲµŁŲÆŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ®ŁŲ°Ł Ł
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲÆŁŲ±Ł ŲŁŲ§Ų¬ŁŲŖŁŁŁĀ ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ¶ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŲ²ŁŲ§ŁŁŁŁŁĀ
Artinya: "Seyoginya ia yang bersangkutan, memasrahkan pengalokasian harta haramnya untuk kemaslahatan umum kepada qadhi, ini jika qadhinya seorang yang afif. Jika qadhinya bukan merupakan orang yang afif atau jujur dan amanah maka tidak boleh memasrahkan kepadanya. Jika tetap memasrahkan kepadanya maka dia menanggungnya bila pada akhirnya tidak diberikan kepada yang yang berhak. Dibandingkan dengan membagikannya sendiri masih lebih baik ia mengangkat seseorang yang beragama dan berilmu, bila tidak juga ditemukan ia boleh memasrahkan harta haram tersebut sendiri. Bila ia menyerahkan harta haram tersebut kepada seorang fakir, harta itu tidak haram baginya melainkan halal dan baik. Baginya diperbolehkan menyedekahkan untuk dirinya sendiri dan keluarganya, jika dirinya fakir. Karena jika keluarganya merupakan fakir, maka sifat fakir ada dalam diri mereka, bahkan keluarga yang fakir lebih utamanya orang untuk disedekahi. Dirinya diperbolehkan mengambil dari harta haram tersebut kira-kira kebutuhannya, karena ia juga seorang fakir. Ini adalah pendapat al-Ghazali" (Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi,Ā Majmuā Syarhul Muhadzzab, [Beirut, Darul Fikr], juz IX, halaman 351).
Ringkasnya, seseorang yang memiliki harta haram kemudian ingin bertaubat dan terbebas darinya maka ia harus mengembalikan kepada yang berhak, baik kepada yang bersangkutan langsung, wakilnya, atau ahli warisnya, bila telah meninggal dunia. Jika tidak memungkinkan maka harus dialokasikan untuk kemaslahatan umum atau disedekahkan kepada fakir miskin. Namun, jika dirinya juga seorang fakir maka ia boleh menggunakannya sekedar untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun teknis yang lebih utama, ia menyerahkan uang haram tersebut kepada tokoh agama yang amanah untuk mentasarufkan atau membagikannya. Ini lebih baik ketimbang membagi sendiri.Ā
Walhasil, cara terbebas dari uang haram hasil menang judi slot adalah ditasarufkan untuk kemaslahatan, tidak boleh dirusak, dimusnahkan atau dibuang ke laut. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh al-Imam al-Ghazali: Diriwayatkan dari Muawiyah ibn Abi Sufyan dan selainnya, dari ulama salaf: Imam Ahmad ibn Hambal dan al-Harits al-Muhasibi dan selainnya dari ulama'-ulama' Wira'i berkata:Ā
Ā ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁĀ ŁŁŲ§Ā ŁŁŲ¬ŁŁŲ²ŁĀ Ų„ŲŖŁŁŁŲ§ŁŁĀ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ±ŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŲŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŁŁ Ų„ŁŁŁŲ§Ā ŲµŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ł
ŁŲµŁŲ§ŁŁŲŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁĀ
Artinya: "Karena tidak diperbolehkan merusak harta ini (harta haram) dan membuangnya di laut, maka tidak tersisa cara lain selain mentasarufkan untuk kemaslahatan orang-orang Muslim". Wallahu a'lam bisshawab.
Ustadz Muhamad Hanif Rahman, khadim Ma'had AlyĀ Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua