Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaaannya
NU Online Ā· Selasa, 19 Juli 2022 | 13:00 WIB

Puasa Muharram penting dilakukan karena itu mencerminkan kesungguhan kita menghadapi pembukaan tahun secara lebih baik.
Ahmad Muntaha AM
Penulis
Puasa Muharram adalah puasa yang dilakukan di bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Hukum puasa Muharram adalah sunnah, bahkan lebih utama dari puasa bulan Syaāban yang paling sering dipuasai oleh Nabi Muhammad saw. Beliau bersabda:
Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł: Ų£ŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ Ų±ŁŁ ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲŁŲ±ŁŁŁ ŁŲ ŁŁŲ£ŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŲ§ŁŲ©Ł ŲØŁŲ¹ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŲ±ŁŁŲ¶ŁŲ©Ł ŲµŁŁŲ§ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ. (Ų±ŁŲ§Ł Ł Ų³ŁŁ )
Artinya, āDiriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: āRasulullah saw bersabda: āPuasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.ā (HR Muslim).
Imam an-Nawawi menjelaskan, hadits shahih ini merupakan dalil sharĆ®h atau sangat jelas yang menunjukkan kesimpulan hukum bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah Muharram. Selain itu, meskipun Nabi Muhammad saw memang lebih banyak berpuasa di bulan Syaāban, namun hal itu tidak menafikan keutamaan Muharram daripada Syaāban. Sebab bisa jadi Nabi saw baru diberi tahu keutamaan Muharram yang melebihi Syaāban di masa-masa akhir hidupnya, atau bisa jadi Nabi saw sudah mengetahuinya namun tidak sempat memperbanyak puasa di bulan Muharram karena berbagai halangan, seperti sakit bepergian, dan semisalnya (Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-MinhĆ¢j Syarhun ShahĆ®h Muslim bin al-HajjĆ¢j, [Bairut, DĆ¢rul IhyĆ¢-it TurĆ¢tsil āArabi, 1392 H], cetakan kedua, juz VIII, h. 55).
Dari sini diketahui, dalam bulan Muharram semakin banyak berpuasa maka semakin baik. Bisa puasa sehari, dua hari, tiga hari, atau bahkan sepanjang Muharram apabila memang tidak memberatkan. Di luar itu, hari-hari bulan Muharram yang lebih utama untuk dipuasai berdasarkan hadits dan penjelasan ulama adalah 10 hari pertama Muharramātermasuk di dalamnya hari Tasuāa (9 Muharram), hari āAsyura (10 Muharram)ādan tanggal 11 Muharram. (An-Nawawi, al-MinhĆ¢j Syarhu ShahĆ®h, juz VIII, h. 55; Ibnu Hajar al-Haitami, al-FatĆ¢wal KubrĆ¢l Fiqhiyyah, [DĆ¢rul Fikr], juz II, h. 54; Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, NihĆ¢yatuz Zain fĆ® IrsyĆ¢dil MubtadiāĆ®n, [Bairut, DĆ¢rul Kutubil āIlmiyyah, cetakan pertama: 1422 H/2002 M], h. 192; dan Abdullah Abdirrahman Bafadhal al-Hadlrami, al-Muqaddimatul Hadlramiyyah, [Damaskus, ad-DĆ¢rul Muttahidah: 1413 H], h. 139).
Mengapa Puasa Muharram Penting?
Hikmah puasa Muharram sebagai puasa yang paling utama setelah Ramadhan sangat banyak. Di antaranya, karena Muharram merupakan awal tahun Hijriah maka sangat pantas dibuka dengan puasa yang merupakan amal paling utama. Imam al-Qurthubi mengatakan:
Ų„ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŁŲ±ŁŁŁ Ł Ų£ŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ł Ł Ł ŁŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŲŖŁŲ£ŁŁŁŁŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§Ų³ŁŲŖŁŁŁŲŖŁŲ§ŲŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŁ
Artinya, āPuasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama.ā (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-DĆ®bĆ¢j āala Muslim, [Arab Saudi, DĆ¢rubnu āAffĆ¢n, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, h. 251).
Keutamaan Puasa Muharram
Keutamaan puasa Muharram sangat banyak, yang di antaranya adalah lima keutamaan sebagaimana berikut:
Pertama, menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim dalam awal tulisan.
Kedua, termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum. Diriwayatkan:
Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲŖŁŁŁŲŖŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŲ ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ: ŁŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ Ų£ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¬ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ Ų£ŁŲŖŁŁŁŲŖŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ł Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŁ Ų¬ŁŲ³ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ§ŲŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų·ŁŲ¹ŁŲ§Ł ŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ Ł ŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁ: Ł ŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ±ŁŁ Ų£ŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ°ŁŁŲØŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲŖŁ: ŁŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁ: ŲµŁŁ Ł Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲµŁŁŲØŁŲ±Ł ŁŁŲ«ŁŁŁŲ§Ų«ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲµŁŁ Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲŁŲ±ŁŁ Ł. (Ų±ŁŁŁŲ§ŁŁ ŲÆŁŲ§ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŲØŁŁŁ Ł ŁŲ§Ų¬ŁŁŁ ŁŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ ŁŲ§)
āDiriwayatkan dari al-Bahili: āAku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: āWahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?ā Rasulullah saw bersabda: āDulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?ā Al-Bahili menjawab: āWahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.ā Rasulullah saw bersabda: āSiapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?ā Aku menjawab: āWahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).ā Rasulullah saw bersabda: āPuasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan muliaā.ā (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
Ketiga, puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari. Diriwayatkan:
Ų¹ŁŁŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŁŲ§Ų³ Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§Ų ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł: Ł ŁŁŁ ŲµŁŲ§Ł Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŲ±ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ų³ŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁ ŁŁŁ ŲµŁŲ§Ł Ł ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲŁŲ±ŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų«ŁŁŁŲ§Ų«ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§. (Ų±ŁŲ§Ł Ų§ŁŲ·ŲØŲ±Ų§ŁŁ ŁŁ Ų§ŁŲµŲŗŁŲ± ŁŁŁ ŲŗŲ±ŁŲØ ŁŲ„Ų³ŁŲ§ŲÆŁ ŁŲ§ ŲØŲ£Ų³ ŲØŁ)
Artinya, āDiriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: āRasulullah saw bersabda: āOrang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasaā.ā (HR at-Thabarani dalam al-Muājamus ShaghĆ®r. Ini hadits gharĆ®b namun sanadnya tidak bermasalah). Ā (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-TarghĆ®bu wat TarhĆ®bu minal HadĆ®tsisy SyarĆ®f, [Beirut, DĆ¢rul Kutubil āIlmiyyah], juz II, h. 70).
Keempat, khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Diriwayatkan:
Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ: Ų£ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų³ŁŲ¦ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲµŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŲ§Ų“ŁŁŲ±Ų§Ų”ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁ ŁŲ§Ų¶ŁŁŁŲ©Ł. (Ų±ŁŲ§Ł Ł Ų³ŁŁ )
Artinya, āDiriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: āPuasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewatā.ā (HR Muslim).
Kelima, khusus puasa Tasuāa pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Diriwayatkan:
Ų¹ŁŁŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŁŲ§Ų³ Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ł ŁŲ±ŁŁŁŁŲ¹ŁŲ§: ŲµŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŲ§Ų“ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ®ŁŲ§ŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŲÆŁŲ ŲµŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲØŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ (Ų±ŁŲ§Ł Ų£ŲŁ ŲÆ)
Artinya, āDiriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (RasulullĆ¢h bersabda): āPuasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnyaā.ā (HR Ahmad).
Di akhir hayat Rasullah saw memang suka membedakan ritual umat Islam dengan umat Yahudi. Dalam konteks ini al-Hafidh Ibnu Hajar mengatakan maka tingkatan puasa Asyura itu ada tiga: satu, puasa hari Asyura saja. Dua, puasa Asyura disertai puasa Tasuāa. Tiga, puasa Asyura disertai puasa Tasuāa dan puasa 11 Muharram. (Ahmad bin Ali bin Hajar Al-āAsqalani, Fathul BĆ¢ri Syarhu ShahĆ®hil BukhĆ¢ri, [Bairut, DĆ¢rul Maārifah: 1379 H], juz IV, h. 245-246).
Tata Cara Puasa Muharram
Puasa Muharram secara teknis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, niat di hati. Niat puasa Muharram, baik secara umum maupun khusus puasa 10 hari awal Muharram, puasa Tasuāa, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharramāsebagaimana puasa sunnah lainnyaādapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: āSaya niat puasa,ā atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut:
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŁŲ±ŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁ°ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu shaumal Muharrami lilĆ¢hi taāĆ¢lĆ¢.
Artinya, āSaya niat puasa Muharram karena Allah taāĆ¢lĆ¢.ā
Niat puasa Tasuāa secara lengkap:
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŲ§Ų³ŁŁŲ¹ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁŁ°ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu shauma TĆ¢sĆ»āĆ¢-a lilĆ¢hi taāĆ¢lĆ¢.
Artinya, āSaya niat puasa Tasuāa karena Allah taāĆ¢lĆ¢.ā
Niat puasa Asyura secara lengkap:
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŲ§Ų“ŁŁŲ±ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁŁ°ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu shauma ĆsyĆ»rĆ¢-a lilĆ¢hi taāĆ¢lĆ¢.
Artinya, āSaya niat puasa Asyura karena Allah taāĆ¢lĆ¢.ā
Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawĆ¢l (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul MuāĆ®n, juz II, h. 223).
Kedua, makan sahur. Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.
Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:
ŁŁŁ Ł Ł ŁŁŁ ŲµŁŲ§Ų¦ŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ³Ł ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŲµŁŁŁŲ§Ł ŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŲ¹Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲ·ŁŲ“Ł (Ų±ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŲ³Ų§Ų¦Ł ŁŲ§ŲØŁ ٠اج٠٠٠ŲŲÆŁŲ« Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų©)
Artinya, āBanyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.ā (HR an-Nasaāi dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-āIraqi, al-Mughni āan Hamlil AsfĆ¢r, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
Kelima, segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, HĆ¢syiyyatul BĆ¢juri āalĆ¢ Ibnil QĆ¢sim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).
Ahmad Muntaha AM, Redaktur Keislaman NU Online dan Founder Aswaja Muda.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua