Mempercepat Zakat Mal dan Fitrah menurut Hukum Islam
NU Online Ā· Ahad, 19 April 2020 | 13:30 WIB
Muhammad Syamsudin
Kolomnis
Di tengah situasi masyarakat yang tengah dilanda wabah Coronavirus disease (Covid-19), Kementerian Agama telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Wabah Covid-19. Surat Edaran ini ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kabupaten/Kota, serta Kepala Unit Pelaksana Teknis se-Indonesia, dan ditandatangani secara langsung oleh Menteri Agama RI Fachrul Razi di Jakarta, 6 April 2020.
Ā
Yang menarik dari Surat Edaran ini adalah pada poin 13, sub a, yang mendapat sorotan banyak masyarakat yaitu: āmenghimbau kepada segenap umat muslim agar membayarkan zakat hartanya segera sebelum puasa Ramadan sehingga bisa terdistribusi kepada Mustahik lebih cepat.ā Sebenarnya, poin ini sudah cukup jelas dan selesai kajiannya dalam fiqih, akan tetapi ada masyarakat yang kadang salah mengartikannya, sehingga perlu mendapat pencerahan menurut kitab referensi yang otoritatif.
Ā
Ada dua jenis zakat yang dikenal dalam ajaran Islam, yaitu (1) zakat fitrah (zakat badan) dan (2) zakat mal (zakat harta). Zakat fitrah bukanlah zakat mal dan demikian sebaliknya.
Ā
Menyegerakan Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan zakat individu (badan) yang dikeluarkan saat bulan Ramadhan tiba, dan berupa makanan pokok. Ada tiga pendapat terkait dengan waktu pengeluaran zakat fitrah ini, sebagaimana terangkum dalam Al-Majmuā Syarah Al-Muhadzab li al-Nawawi juz 6, h. 87-88, yang bila dikutip sebagai berikut:
Ā
ŁŲ¬ŁŲ² ŲŖŲ¹Ų¬ŁŁ Ų²ŁŲ§Ų© Ų§ŁŁŲ·Ų± ŁŲØŁ ŁŲ¬ŁŲØŁŲ§ ŲØŁŲ§ Ų®ŁŲ§Ł ; ŁŁ Ų§ Ų°ŁŲ±Ł Ų§ŁŁ ŲµŁŁ . ŁŁŁ ŁŁŲŖ Ų§ŁŲŖŲ¹Ų¬ŁŁ Ų«ŁŲ§Ų«Ų© Ų£ŁŲ¬Ł (ŁŲ§ŁŲµŲŁŲ ) Ų§ŁŲ°Ł ŁŲ·Ų¹ ŲØŁ Ų§ŁŁ ŲµŁŁ ŁŲ§ŁŲ¬Ł ŁŁŲ± : ŁŲ¬ŁŲ² ŁŁ ج٠ŁŲ¹ Ų±Ł Ų¶Ų§Ł Ų ŁŁŲ§ ŁŲ¬ŁŲ² ŁŲØŁŁ
Ā
āBoleh menyegerakan pembayaran zakat fitrah sebelum datang masa wajibnya dikeluarkan (malam 1 Syawal) dengan tanpa khilaf berdasar keterangan penyusun kitab. Adapun mengenai waktu taājil (menyegerakan) ada 3 pendapat, yaitu: (1) Pendapat yang shahih sebagaimana ditegaskan penyusun kitab dan mayoritas ulama, yaitu boleh membayarkannya di semua waktu dari bulan Ramadhan, namun tidak boleh bila dilakukan sebelum Ramadhan.ā
Ā
(ŁŲ§ŁŲ«Ų§ŁŁ) ŁŲ¬ŁŲ² ŲØŲ¹ŲÆ Ų·ŁŁŲ¹ ŁŲ¬Ų± Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ£ŁŁ ٠٠ر٠ضا٠ŁŲØŲ¹ŲÆŁ Ų„ŁŁ Ų¢Ų®Ų± Ų§ŁŲ“ŁŲ± Ų ŁŁŲ§ ŁŲ¬ŁŲ² ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ© Ų§ŁŲ£ŁŁŁ ; ŁŲ£ŁŁ ŁŁ ŁŲ“Ų±Ų¹ ŁŁ Ų§ŁŲµŁŁ . ŲŁŲ§Ł Ų§ŁŁ ŲŖŁŁŁ ŁŲ¢Ų®Ų±ŁŁ
Ā
āPendapat kedua, boleh dilakukan setelah terbitnya fajar hari pertama dari bulan Ramadhan hingga terbitnya fajar dari akhir bulan Ramadhan. Tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah di malam pertama Ramadhan, karena belum berlaku syariat puasa. Demikian, pendapat ini disampaikan oleh al-Mutawalli.ā
Ā
(ŁŲ§ŁŲ«Ų§ŁŲ« ) : ŁŲ¬ŁŲ² ŁŁ ج٠ŁŲ¹ Ų§ŁŲ³ŁŲ© Ų ŲŁŲ§Ł Ų§ŁŲØŲŗŁŁ ŁŲŗŁŲ±Ł. ŁŲ§ŲŖŁŁŲŖ ŁŲµŁŲµ Ų§ŁŲ“Ų§ŁŲ¹Ł ŁŲ§ŁŲ£ŲµŲŲ§ŲØ : Ų¹ŁŁ أ٠اŁŲ£ŁŲ¶Ł أ٠ŁŲ®Ų±Ų¬ŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆ ŁŲØŁ Ų§ŁŲ®Ų±ŁŲ¬ Ų„ŁŁ ŲµŁŲ§Ų© Ų§ŁŲ¹ŁŲÆŲ ŁŲ£ŁŁ ŁŲ¬ŁŲ² Ų„Ų®Ų±Ų§Ų¬ŁŲ§ ŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆ ŁŁŁŲ ŁŲ£ŁŁ ŁŲ§ ŁŲ¬ŁŲ² ŲŖŲ£Ų®ŁŲ±ŁŲ§ Ų¹Ł ŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆŲ ŁŲ£ŁŁ ŁŁ Ų£Ų®Ų±ŁŲ§ Ų¹ŲµŁ ŁŁŲ²Ł Ł ŁŲ¶Ų§Ų¤ŁŲ§ ŁŲ³Ł ŁŲ§ Ų„Ų®Ų±Ų§Ų¬ŁŲ§ ŲØŲ¹ŲÆ ŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆ ŁŲ¶Ų§Ų”
Ā
āPendapat ketiga, boleh mengeluarkan zakat fitrah kapan pun di semua tahun. Pendapat ini disampaikan oleh al-Baghawi dan kawan-kawannya. Akan tetapi, semua pernyataan ulama Syafiāiyah menjelaskan bahwa yang paling utama adalah mengeluarkannya di hari Id sebelum bergegas keluar menunaikan shalat Id. Dan sesungguhnya zakat fitrah itu juga boleh dikeluarkan pada 1 hari id itu, dan tidak boleh menunda-nundanya hingga habis hari Id. Jika terjadi penundaan penunaiannya hingga habis hari Id, maka pelakunya dihukumi āmaksiatā sehingga wajib mengqadlaānya. Para ulama menyebut bahwa penunaian zakat fitrah setelah hari id, adalah sama dengan hukum qadlaā.ā
Ā
Dari tiga pendapat ini, pendapat yang terkuat adalah pendapat ke-1 dan ke-2. Pendapat ini diikuti oleh mayoritas ulama. Sementara itu, pendapat ketiga mengenai bisa ditunaikannya zakat fitrah di luar Ramadhan dinilai lemah. Meski demikian, karena didukung dalil, maka tetap dicantumkan dalam literatur fiqih, sebagaimana dikutip oleh Imam Nawawi di atas.
Ā
Menyegerakan Zakat Mal
Di dalam Nihayatu al-Muhtaj, Syekh al-Syirbiny menjelaskan:
Ā
ŁŲ¬ŁŲ² ŲŖŲ¹Ų¬ŁŁŁŲ§ ŁŁ Ų§ŁŁ Ų§Ł Ų§ŁŲŁŁŁ ŁŲØŁ ŲŖŁ Ų§Ł Ų§ŁŲŁŁ ŁŁŁ Ų§ Ų§ŁŲ¹ŁŲÆ ŲŁŁŁ ŁŁŲ¬ŲÆ Ų§ŁŁŲµŲ§ŲØ ŁŁŁ
Ā
āBoleh melakukan taājil zakat harta yang bersifat menahun sebelum sempurnanya sifat haul-nya, khususnya untuk harta yang terikat dengan haul dan telah mencapai nishabā (Al-Syirbiny, Nihayatu al-Muhtaj, Beirut; Daru al-Kutub al-Ilmiyyah, tt., juz 3, h. 141).
Ā
Maksud dari harta yang bersifat menahun dan terikat dengan haul ini, adalah harta yang terdiri dari simpanan emas dan perak, perhiasan, ternak, harta dagang, uang simpanan, dan sejenisnya. Adapun, untuk harta tijarah, maka hal itu tidak mungkin dilakukan sebab bukan termasuk harta yang bersifat haul. Kewajiban zakat, sudah berlaku seketika saat panen tiba dan mencapai nishab.
Ā
Terkait dengan harta menahun (al-mal al-hauli), di dalam taājil zakat harta ini, ada 4 ketentuan yang musti diperhatikan, yaitu:
Ā
Ų£Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲµŲ§ŲØ Ł ŁŲ¬ŁŲÆŲ§Ł ŁŁ Ł ŁŁ Ų§ŁŁ Ų²ŁŁ Ų¹ŁŲÆŁ Ų§ Ų¹Ų¬ŁŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ų©Ų ŁŁŲ§ ŁŲµŲ ŲŖŲ¹Ų¬ŁŁŁŲ§ ŁŲØŁ Ł ŁŁ Ų§ŁŁŲµŲ§ŲØ
Ā
[Pertama] āJika harta tersebut telah mencapai nishab dan menjadi milik sempurna pihak yang mengeluarkan zakat (muzakki) di saat ia hendak melakukan taājil-nya. Tidak sah menyegerakan zakat sebelum harta itu mencapai nishab.ā
Ā
Ų£Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŲŖŲ¹Ų¬ŁŁ ع٠عا٠ŁŲ§ŲŲÆŲ ŁŁŲ§ ŁŲ¬ŁŲ² ŲŖŲ¹Ų¬ŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ų© ع٠أŁŲ«Ų± Ł Ł Ų¹Ų§Ł Ų ŁŲ£Ł Ų§ŁŲ¹Ų§Ł Ų§ŁŲ«Ų§ŁŁ ŁŁ ŁŲØŲÆŲ£ ŲØŲ¹ŲÆŲ ŁŲµŲ§Ų± ŁŲŖŲ¹Ų¬ŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ų© ŁŲØŁ ŁŲ¬ŁŲÆ Ų§ŁŁŲµŲ§ŲØ
Ā
[Kedua] āHarta yang disegerakan pengeluarannya tersebut masih dalam bingkai satu tahun zakat. Tidak boleh mentaājil zakat untuk harta yang akan datang di beberapa tahun kemudian, karena tahun kedua hanya dimulai setelah tahun pertama usai. Penyegeraan zakat tahun kedua di tahun pertama ini menyerupai penunaian zakat sebelum tercapai ketentuan nishab.ā
Ā
ŁŲ“ŲŖŲ±Ų· ŁŲµŲŲ© ŲŖŁŲÆŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ų© أ٠ŁŲØŁŁ Ł Ų§ŁŁ Ų§ŁŁŲµŲ§ŲØ Ų£ŁŁŲ§Ł ŁŁŲ¬ŁŲØ Ų§ŁŲ²ŁŲ§Ų© Ų„ŁŁ Ų¢Ų®Ų± Ų§ŁŲŁŁŲ ŁŲ°ŁŁ ŲØŲØŁŲ§Ų¦Ł ŲŁŲ§ŁŲ ŁŲØŁŲ§Ų” Ł Ų§ŁŁ ŁŲµŲ§ŲØŲ§ŁŲ ŁŁŁ Ł Ų§ŲŖ ŁŲØŁ ŲŖŁ Ų§Ł Ų§ŁŲŁŁ ŁŲ§ ŁŲ¹ŲŖŲØŲ± Ł Ų§ Ų¹Ų¬ŁŁŁ Ų²ŁŲ§Ų©
Ā
[Ketiga] āSyarat sah menyegerakan zakat adalah jika pemilik harta 1 nishab itu merupakan orang ahli zakat hingga akhir tahun, hidup hingga akhir tahun, dan hartanya mencapai 1 nishab di akhir tahun. Jika muzakki meninggal sebelum sempurna 1 tahun, maka apa yang telah ditunaikannya dengan segera, tidak dihitung sebagai zakat.ā
Ā
Ų£Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŲØŲ¶ ŁŁŲ²ŁŲ§Ų© Ų§ŁŁ Ų¹Ų¬ŁŁŲ© Ł Ų³ŲŖŲŁŲ§Ł ŁŁŲ§ Ų¹ŁŲÆ ŲŖŁ Ų§Ł Ų§ŁŲŁŁŲ ŁŁŁ Ł Ų§ŲŖ ŁŁ ŁŁŲŲ³ŲØ Ų§ŁŁ ŲÆŁŁŲ¹ ŁŁ Ų²ŁŲ§Ų©
Ā
[Keempat] āJika orang yang menerima zakat yang disegerakan pembayarannya itu termasuk orang yang berhak mendapatkan zakat ketika sempurna hitungan tahunnya. Dengan demikian, jika ia meninggal (sebelum sempurnanya tahun), maka apa yang diterima olehnya, sebelumnya, dari muzakki, tidak dihitung sebagai zakat yang dibayarkan kepadanya.ā
Ā
Demikianlah beberapa ketentuan terkait dengan taājil (menyegerakan) zakat, baik zakat fitrah maupun zakat harta. Adapun Surat Edaran yang datang dari Kementerian Agama RI di atas, adalah memuat ketentuan zakat harta yang disegerakan. Alhasil, kaidah yang dipergunakan dalam tulisan ini, adalah sebagaimana yang tertuang di dalam ketentuan taājil zakat harta. Wallahu aālam bish shawab.
Ā
Ā
Muhammad Syamsudin, Pengasuh Pesantren Hasan Jufri Putri, Pulau Bawean, dan Wakil Sekretaris Bidang Maudluiyah LBM PWNU Jawa Timur
Ā
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua