Salah satu amaliah yang dianjurkan di hari raya (Idul Fitri/Idul Adha) adalah mandi sunnah sebelum shalat Id. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul
al-Adab fid Din dalam
Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 437) sebagai berikut:
ŁŲ§ŁŲ§ŲŗŲŖŲ³Ų§Ł ŁŁ ŲµŲØŁŲŲ© ŁŁŁ
Ł
Artinya, āMandi pagi di hari itu (Hari Id).ā
Yang dimaksud mandi di sini bukan mandi biasa, tetapi mandi di pagi hari dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air.Ā
Waktu pelaksanaan mandi bisa sebelum atau setelah shalat subuh di pagi hari itu sebagaimana petunjuk Imam al-Ghazali di atas. Atau jauh sebelumnya, yakni mulai tengah malam sebagaimana penjelasan Syekh al-Baijuri dalam kitabnya Hasyiyatu Asy-Syaikh Ibrahim al- Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi āala Matn asy-Syaikh Abi Syujaā (Beirut: Dar al-Kitab al-Ilmiyyah, 1999) Cetakan 2, Juz I, hal. 153 sebagai barikut:
ŁŁŲÆŲ®Ł ŁŁŲŖ ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŲŗŲ³Ł ŲØŁŲµŁ Ų§ŁŁŁŁĀ
Artinya, āWaktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam.ā
Adapun lafal niatnya sebagaimana petunjuk Syekh al-Baijuri dalam kitab tersebut sebagai berikut:Ā
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲŗŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ·ŁŲ±Ł Ų³ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
(Nawaitul ghusla li āĆ®dil fithri sunnatan lillĆ¢hi taāĆ¢lĆ¢)
Artinya: āAku niat mandi untuk merayakan Idul Adha/Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah taĆ”la.ā
Demikianlah lafal niat mandi sunnah shalat Idul Fitri yang cukup pendek dan mudah dihafal. Selamat menjalankan.
Ustadz Muhammad Ishom, pengajar di Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta