Kenapa Nabi Muhammad Saw Tidak Mengadakan Peringatan Maulid?
NU Online Ā· Kamis, 14 Oktober 2021 | 12:00 WIB

Ilustrasi: Waktu kelahiran Nabi Muhammad disambut gembira oleh segenap umat Islam sebagai simbol terbitnya fajar baru peradaban dunia dan nilai-nilai kemanusiaan sekaligus keilahian.
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Nabi Muhammad saw memuliakan Rabiul Awwal tahun 571 M sebagai bulan kelahirannya (maulid). Nabi Muhammad saw memberikan isyarat pemuliaan bulan Rabiul Awwal tersebut melalui sabdanya perihal puasa hari Senin.
Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw puasa hari Senin. Rasulullah saw pun menjawab bahwa Senin adalah hari kelahirannya (maulid).
Ų°ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲÆŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁ, ŁŁŲØŁŲ¹ŁŲ«ŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁ, Ų£ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ²ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Artinya, "Itu (puasa Senin) hari aku dilahirkan, aku diutus, atau hari wahyu diturunkan kepadaku,ā (HR Muslim).
Waktu kelahiran Nabi Muhammad saw (maulid dengan pembacaan kitab-kitab rawi) diperingati setiap tahunnya di banyak tempat di pelosok dunia. Waktu kelahirannya disambut gembira oleh segenap umat Islam sebagai simbol terbitnya fajar baru peradaban dunia dan nilai-nilai kemanusiaan sekaligus keilahian.
Namun demikian, Rasulullah saw sendiri tidak pernah mengadakan peringatan maulid (kelahirannya). Rasulullah saw tentu memiliki alas an khusus kenapa ia tidak menggelar peringatan maulid semasa hidupnya.
Hal ini kadang menjadi alasan bagi sekelompok orang untuk membidahkan praktik peringatan maulid Nabi yang isinya zikir bersama, qiraāatul qurāan, pelantunan shalawat, pembacaan kitab rawi (kitab sejarah hidup Nabi Muhammad saw).
Adapun terkait ini, Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid menjelaskan kenapa Nabi Muhammad saw tidak menyelenggarakan peringatan maulid (kelahiran Nabi Muhammad saw) pada hari Senin, bulan Rabiul Awwal, semasa hidupnya. Berikut ini kutipannya:
Ā
ŁŲ„Ł ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ ŁŁ ŁŲ²ŲÆ ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŲŗŁŲ±Ł Ł Ł Ų§ŁŲ“ŁŁŲ± Ų“ŁŲ¦Ų§ Ł Ł Ų§ŁŲ¹ŲØŲ§ŲÆŲ§ŲŖ ŁŁ Ų§ Ų°ŁŁ Ų„ŁŲ§ ŁŲ±ŲŁ ŲŖŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ بأ٠ت٠ŁŲ±ŁŁŲ© ŲØŁŁ ŁŲ£ŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ ŁŲ§Ł ŁŲŖŲ±Ł Ų§ŁŲ¹Ł Ł Ų®Ų“ŁŲ© Ų£Ł ŁŁŲ±Ų¶ Ų¹ŁŁ Ų£Ł ŲŖŁ Ų±ŲŁ Ų© Ł ŁŁ ŲØŁŁ
Artinya, āNabi Muhammad saw tidak menambahkan sedikitpun ibadah pada bulan Rabiul Awwal dibanding bulan lainnya kecuali karena kasih sayang dan keramahan Nabi Muhammad saw terhadap umatnya. Rasulullah saw meninggalkan amal tersebut karena khawatir datang perintah kewajiban untuk umatnya; (ia meninggalkannya) sebagai bentuk rahmatnya terhadap mereka.ā (Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 67).
Keengganan Rasulullah saw untuk menyelenggarakan peringatan maulid semasa hidupnya mengandung hikmah tersendiri. Keengganan itu tidak lain merupakan bentuk kasih sayang Nabi Muhammad saw agar tidak menambah beban bagi umatnya ke depan. Wallahu aālam.
Ā
Alhafiz Kurniawan, RedakturĀ KeislamanĀ NU Online
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua