Ini Orang yang Tangannya Layak Dicium ketika Lebaran
NU Online · Selasa, 27 Juni 2017 | 13:05 WIB
Islam menganjurkan umatnya untuk mencium tangan orang-orang saleh, orang berilmu, dan tentu saja orang tua. Mereka semua itu adalah orang-orang mulia di hadapan Allah SWT.
Artinya, “Dianjurkan mengecup tangan orang lain karena kesalehannya dari aspek keagamaan seperti karena ilmu agamanya, kezuhudannya. Dan makruh mencium tangan orang kaya atau faktor duniawi lainnya seperti kekuasaannya atau jabatannya.
Kita juga dianjurkan berdiri untuk menghormati orang-orang berakhlak mulia atau memiliki keutamaan lainnya secara agama, tanpa niat riya atau niat mengagungkannya,” (Lihat Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, juz 3, halaman 305).
Kalau kepada orang tua yang membesarkan raga kita dianjurkan untuk mencium tangan, apalagi terhadap para kiai, guru agama, dan orang-orang saleh yang mendidik akhlak kita kepada Allah dan makhluk-Nya. Para kiai adalah pembimbing rohani. Hal ini disinggung oleh Syekh Rasyidi dalam Syarah Sittin Masalah-nya Syekh Ramli dalam dua larik berikut ini.
Artinya, “Dialah pembimbing rohani # rohani adalah mutiara
Dialah pembimbing jasmani # jasmani layaknya cangkang kerang.”
Mencium tangan para kiai dan orang-orang saleh dianjurkan kapan saja, terlebih di masa lebaran seperti ini. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua