Sirah Nabawiyah

Umar bin Khattab RA dan Keadilan bagi Nonmuslim

Kam, 15 April 2021 | 22:00 WIB

Umar bin Khattab RA dan Keadilan bagi Nonmuslim

Didukung oleh masyarakat, Amr bin Ash RA kemudian memberikan sejumlah uang ganti rugi dan menunjuk sebuah lahan luas untuk Yahudi tersebut membangun rumah yang megah.

Masjid boleh miring. Tapi kebenaran tidak boleh miring.

Penaklukan Kota Fusthath (sekarang dikenal dengan negeri Mesir) dilakukan pada khalifah kedua Sayyidina Umar bin Khattab. Sayyidina Umar bin Khattab RA segera menunjuk sahabat Amr bin Ash RA sebagai gubernur untuk Fusthath.


Ketika mulai menjelaskan program pembangunan Fusthath, gubernur Amr bin Ash RA memilih sebuah lokasi untuk pembangunan masjid besar di mana ia akan mengimami orang banyak pada setiap Jumat.


Bagi Amr bin Ash, masjid besar ini penting didirikan di awal pembangunan Fusthat agar masyakat dapat mendengar program pembangunan, sosialisasi yang dikeluarkan dari ibukota Madinah, serta putusan-putusan khalifah Umar bin Khaththab RA.


Sahabat Amr bin Ash RA menunjuk sebuah area untuk pembangunan masjid. Ia segera menarik garis dan melakukan proyek pembangunannya. Garis proyek memasukkan sebuah rumah kecil yang lebih layak disebut gubuk Yahudi ke dalam sudut area masjid. Gubuk kecil milik Yahudi ini menghalangi kesempurnaan bangunan masjid.


Didukung oleh masyarakat, Amr bin Ash RA kemudian memberikan sejumlah uang ganti rugi dan menunjuk sebuah lahan luas untuk Yahudi tersebut membangun rumah yang megah. Amr bin Ash RA memberikan area tukar guling bagi Yahudi yang selama ini tinggal di area masjid.


Yahudi tersebut menolak kebijakan gubernur Amr bin Ash RA. Tetapi Amr bin Ash RA tidak memiliki pilihan selain menggusur gubuk Yahudi tersebut demi kesempurnaan bangunan masjid.


Diperlakukan tidak adil, Yahudi tersebut mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Khattab RA di ibu kota Madinah. Ia mengadukan kebijakan sepihak gubernur Fusthat terkait pengusuran rumahnya tanpa persetujuan darinya.


***


Pada suatu Jumat, gubernur Amr bin Ash RA duduk diam terpaku. Ia membaca surat dari Khalifah Umar bin Khattab RA yang menyebutkan, “Dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab kepada Gubernur Amr bin Ash, ‘Bangun kembali rumah Yahudi tersebut. Masjid boleh miring. Tapi kebenaran tidak boleh miring.”


Sambil meletakkan surat Khalifah Umar bin Khattab RA di atas kepalanya Amr bin As RA berkata, “Titah Amirul Mukminin di atas kepala kami.”


Gubernur Amr bin Ash RA kemudian meruntuhkan kembali sudut masjid yang awalnya menjadi area rumah Yahudi tersebut. Ia kemudian membangun kembali rumah Yahudi di tempat semula. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)