Seringkali kita mendengar dari para guru atau dari tokoh tertentu tentang suatu bacaan yang apabila dibaca dengan tata cara tertentu, maka akan menghasilkan khasiat tertentu. Beberapa orang mempermasalahkan amalan semacam ini sebab dianggap tidak ada haditsnya atau tidak ada tuntunannya dari Rasulullah sehingga mereka berasumsi bahwa hal seperti ini adalah bagian dari bidah yang sesat itu. Padahal, sebenarnya fenomena semacam ini bukan hal baru.
Di masa Rasulullah Muhammad ļ·ŗ, penentuan khasiat suatu bacaan tanpa diajarkan oleh Rasul sudah terjadi. Dalam kitabĀ Shahih-nya, Imam Bukhari meriwayatkan kisah panjang berikut:
Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ Ų³ŁŲ¹ŁŁŲÆŁ Ų±ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŁ: Ų§ŁŁŲ·ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁ Ų£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų³ŁŲ§ŁŁŲ±ŁŁŁŁŲ§Ų ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ ŲŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų£ŁŲŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲ±ŁŲØŁŲ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲ¶ŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ£ŁŲØŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŁŁŲÆŁŲŗŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁ Ų°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁŁŁŁŲ ŁŁŲ³ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŲ§Ł ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁŁ
Ł: ŁŁŁŁ Ų£ŁŲŖŁŁŁŲŖŁŁ
Ł ŁŁŲ¤ŁŁŲ§ŁŲ”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŲ·Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁŁ
Ł Ų“ŁŁŁŲ”ŁŲ ŁŁŲ£ŁŲŖŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŲ§: ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŲ·Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŲÆŁŲŗŁŲ ŁŁŲ³ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŲ§Ł ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŲ ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁ Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁŁ
Ł: ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁ Ų§Ų³ŁŲŖŁŲ¶ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ¶ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§Ų ŁŁŁ
ŁŲ§ Ų£ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŁŲŖŁŁŁ ŲŖŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲµŁŲ§ŁŁŲŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŁŲ¹Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲŗŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŲ·ŁŁŁŁŁ ŁŁŲŖŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŲ£Ł: Ų§ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ£ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ“ŁŲ·Ł Ł
ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŲ·ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŲØŁŲ©ŁŲ ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ ŲµŁŲ§ŁŁŲŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁŁ
Ł: Ų§ŁŁŲ³ŁŁ
ŁŁŲ§Ų ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ Ų±ŁŁŁŁ: ŁŲ§Ł ŲŖŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲŖŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŁŁŁŁŲøŁŲ±Ł Ł
ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŲ§Ų ŁŁŁŁŲÆŁŁ
ŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: Ā«ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲÆŁŲ±ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų±ŁŁŁŁŁŲ©ŁĀ»Ų Ų«ŁŁ
ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ: Ā«ŁŁŲÆŁ Ų£ŁŲµŁŲØŁŲŖŁŁ
ŁŲ Ų§ŁŁŲ³ŁŁ
ŁŁŲ§Ų ŁŁŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŲØŁŁŲ§ ŁŁŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł Ų³ŁŁŁŁ
ŁŲ§Ā» ŁŁŲ¶ŁŲŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł
"Dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu berkata; Ada rombongan beberapa orang dari sahabat Nabi ļ·ŗ yang bepergian dalam suatu perjalanan hingga ketika mereka sampai di salah satu perkampungan Arab penduduk setempat mereka meminta agar bersedia menerima mereka sebagai tamu penduduk tersebut namun penduduk menolak. Kemudian kepala suku kampung tersebut terkena sengatan binatang lalu diusahakan segala sesuatu untuk menyembuhkannya namun belum berhasil. Lalu diantara mereka ada yang berkata: "Coba kalian temui rombongan itu semoga ada di antara mereka yang memiliki sesuatu. Lalu mereka mendatangi rombongan dan berkata: "Wahai rombongan, sesunguhnya kepala suku kami telah digigit binatang dan kami telah mengusahakan pengobatannya namun belum berhasil, apakah ada diantara kalian yang dapat menyembuhkannya?" Maka berkata, seorang dari rombongan: "Ya, demi Allah aku akan mengobati namun demi Allah kemarin kami meminta untuk menjadi tamu kalian namun kalian tidak berkenan maka aku tidak akan menjadi orang yang mengobati kecuali bila kalian memberi upah. Akhirnya mereka sepakat dengan imbalan puluhan ekor kambing. Maka dia berangkat dan membaca Alhamdulillah rabbil 'alamiin (QS. al-Fatihah) seakan penyakit lepas dari ikatan tali padahal dia pergi tidak membawa obat apa pun. Dia berkata: "Maka mereka membayar upah yang telah mereka sepakati kepadanya. Seorang dari mereka berkata: "Bagilah kambing-kambing itu!" Maka orang yang mengobati berkata: "Jangan kalian bagikan hingga kita temui Nabi ļ·ŗ lalu kita ceritakan kejadian tersebut kepada Beliau ļ·ŗ dan kita tunggu apa yang akan Beliau perintahkan kepada kita". Akhirnya rombongan menghadap Rasulullah ļ·ŗ lalu mereka menceritakan peristiwa tersebut. Beliau berkata: "Kamu tahu dari mana kalau al fatihah itu bisa sebagai ruqyah (jampi)?" Kemudian Beliau melanjutkan: "Kalian telah melakukan perbuatan yang benar, maka bagilah upah kambing-kambing tersebut dan masukkanlah aku dalam sebagai orang yang menerima upah tersebut", lalu Rasulullah ļ·ŗ tertawa." (HR. Bukhari)
Simak pertanyaan Rasulullah kepada sahabat itu "Kamu tahu dari mana kalau al-Fatihah bisa sebagai ruqyah?". Ini menunjukkan bahwa Rasulullah belum pernah mengajari fungsi al-Fatihah sebagai ruqyah tetapi sahabat tadi berinisiatif sendiri atau dalam kata lain menentukan khasiat sendiri tanpa ada tuntunan wahyu atau hadits. Hal ini diperjelas dengan riwayat lain dari Imam Daraquthni sebagaimana dinukil oleh Imam Ibnu Hajar berikut:
ŁŁŁŲÆŁŁŲ§Ų±ŁŁŁŲ·ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų±ŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŲøŁŲ§ŁŁŲ±Ł ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŲŖŁŁŁŲÆŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ŲŖŁŲŁŲ©Ł
"Daraquthni dari sisi ini mempunyai riwayat 'Maka aku berkata: Wahai Rasul, itu adalah sesuatu yang disampaikan ke dalam hatiku'. Hal ini jelas sekali bahwa sahabat itu tidak punya pengetahuan sebelumnya tentang disyariatkannya ruqyah dengan Fatihah." (Ibnu Hajar al-Asqalani,Ā Fath al-BĆ¢ri, juz IV, halaman 457)
Penjelasan dari riwayat Imam Daraquthni ini menunjukkan bahwa sahabat itu mendapat semacam ilham dalam hatinya bahwa al-Fatihah bisa digunakan sebagai ruqyah. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa khasiat suatu ayat atau bacaan dzikir yang disepakati sebagai kebaikan bisa diketahui dengan jalan ilham. Rasul sama sekali tidak berkata "Kamu melakukan bid'ah" atau bertanya "Mana dalilnya bahwa al-Fatihah bisa sebagai ruqyah?", melainkan menyetujui itu dan bahkan meminta bagian dari upah ruqyah itu sebagai tanda dukungan beliau atas inisiatif cerdas sahabat tersebut.
Jadi soal penentuan khasiat tanpa tuntunan ayat atau hadits itu diperbolehkan berdasarkan hadits sahih di atas. Kita tak bisa berkata bahwa ini khusus Surat Fatihah saja dan khusus khasiat sebagai ruqyah saja sebab yang demikian berarti takhshĆ®sh bighairi mukhasshish, mengkhususkan cakupan suatu dalil tanpa adanya dalil hadits lain yang menyatakan kekhususan itu. Pengkhususan semacam ini sama saja dengan menambah-nambah syariat sendiri atau dengan kata lain perbuatan bidāah.Ā Wallahu a'lam.
Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti di Aswaja NU Center Jember.