Syariah

Makna dan Hikmah Shalat

Sab, 28 Oktober 2017 | 06:30 WIB

Makna dan Hikmah Shalat

Ilustrasi (Pinterest)

Shalat secara bahasa bermakna doa. Pemaknaan semacam ini dapat kita simak pada ayat Q.S. At-Taubah (9:103):

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Adapun secara istilah, Syekh Muhammad bin Qasim al-Gharabili (w. 918H) dalam kitab Fathul Qarib (Surabaya: Harisma, 2005), hal. 11 menyebutkan:

وشرعا - كما قال الرافعي: أقوالٌ وأفعال مُفتَتحَةٌ بالتكبير، مختتمةٌ بالتسليم بشَرائطَ مخصوصةٍ

“Dan secara (istilah) syara’–sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-Rofi’i, (shalat ialah) rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir, diakhiri dengan salam, beserta syarat-syarat yang telah ditentukan”.

Dari dua pemaknaan tersebut kita bisa menemukan titik temu yakni di dalam shalat yang kita kenal, memang terdapat banyak sekali terkandung doa.

Ada banyak sekali hikmah yang terkandung di dalam shalat, diantaranya seperti yang dirangkum oleh Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, dalam al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabi Imam al-Syafi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), Juz I, hal. 98:

1. Dalam shalat, ada sujud; sebuah posisi di mana kita merendahkan diri hingga mencium tanah. Ini merupakan pengingat bagi kita akan kerendahan kita di hadapan Allah Sang Pencipta, karena sesungguhnya di hadapan Allah, kita hanyalah hamba yang mutlak sepenuhnya milik Allah.

2. Menyadarkan kita bahwa pada hakikatnya tiada yang mampu memberikan pertolongan pada kita selain Allah.

3. Shalat dilakukan sehari semalam sebanyak 5 kali. Ini berarti ada 5 kali dalam sehari semalam kita bisa bertobat, kembali kepada Allah, karena memang pada dasarnya dalam sehari semalam, tidaklah mungkin kita terluput dari dosa, baik disengaja ataupun tidak.

4. Memperkuat akidah dan keimanan kita pada Allah SWT, karena sesungguhnya sehari-hari godaan kenikmatan duniawi dan godaan setan senantiasa mengganggu akidah kita hingga kita lupa akan keberadaan Sang Khaliq yang Maha Mengawasi. Dengan melakukan ibadah shalat, kita kembali mempertebal keyakinan dan keimanan kita, sebagaimana tumbuhan kering yang segar kembali sesudah diguyur hujan.

Demikian pemaparan tentang makna dan hikmah shalat yang kami sarikan dari berbagai sumber, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Wallahu a’lam bi shawab. (Muhammad ibnu Sahroji)


Terkait

Syariah Lainnya

Lihat Semua