Syariah

Beberapa Wirid Rasulullah Jelang Menunaikan Shalat

Rab, 13 Juli 2016 | 01:22 WIB

Beberapa Wirid Rasulullah Jelang Menunaikan Shalat

Ilustrasi (iStock.com)

Suatu kali Rasulullah didatangi Salma Ummu Rafi’. Budak perempuan yang dimerdekakannya ini meminta petunjuk Rasulullah tentang amalan apa bisa ia praktikkan. Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam pun menjawab, “Saat engkau hendak menunaikan shalat bertasbihlah kepada Allah sepuluh kali, bertahlillah sepuluh kali, bertahmidlah sepuluh kali, bertakbirlah sepuluh kali, dan beristighfarlah sepuluh kali. Setelah engkau bertasbih, Allah mengatakan “Ini untuk-Ku”; setelah bertahlil, Allah mengatakan “Ini untuk-Ku”; setelah engkau bertahmid, Allah mengatakan “Ini untuk-Ku”, setelah engkau bertakbir Allah mengatakan “Ini untuk-Ku”; setelah engkau beristighfar, Allah mengatakan “Aku telah mengampunimu”.

Bertasbih berarti membaca:

 سُبْحَانَ اللهِ 

Subhânallâh (Mahasuci Allah)

Bertahlil berarti membaca:

لا إِلَهَ إِلا الله وَالله

Lâilâha illallâh (tiada Tuhan selain Allah)

Bertahmid berarti membaca:

الحَمْدُ للهِ

Alhamdulillâh (segala puji bagi Allah)

Bertakbir berarti membaca:

الله أَكْبَرُ

Allâhu akbar (Mahabesar Allah)

Beristighfar berarti membaca:

أَسْتَغْفِرُ الله

Astaghfirullahal ‘adhîm (aku memohon ampun kepada Allah)

Menjelang dilaksanakannya shalat merupakan waktu yang baik untuk dzikir dan berdoa. Rentang waktu tersebut menjadi momen umat Islam mempersiapkan diri menunaikan ibadah paling spesial, yakni shalat. Dalam salah satu hadits juga disebutan bahwa saat kumandang iqamah, adalah saat doa-doa dikabulkan.  (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

(Mahbib)

Terkait

Syariah Lainnya

Lihat Semua