Artinya, “(Keempat) adalah puasa sunah enam hari di bulan Syawal sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, ‘Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seakan berpuasa sebulan penuh,’ dan sabdanya, ‘Puasa Ramadhan dinilai sepuluh bulan. Puasa enam hari dinilai puasa dua bulan, maka genaplah puasa setahun,’ maksudnya pahala puasa wajib setahun.
Keutamaan sunah puasa Syawal dianggap memadai dengan mengerjakannya berurutan maupun tidak berurutan. Tetapi mengerjakannya beriringan dengan hari Id tentu lebih utama. Keutamaan puasa sunah Syawal dianggap luput seiring berlalunya bulan Syawal. Tetapi kita disunahkan mengqadhanya.”
Adapun pelafalan niat puasa sunah Syawal adalah sebagai berikut.
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.” Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
2
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
3
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
4
Kajian Lengkap Kriteria Miskin bagi Pekerja dalam Bab Zakat
5
3 Hakim Nyatakan Dissenting Opinion, Paslon 01 dan 03 Terima Putusan MK
6
Kasus DBD Melonjak, Berikut Cara Pencegahannya Menurut Dokter
Terkini
Lihat Semua