Nasional

Semangat Sejumlah Emak dan Anak Sumbang Muktamar NU 

Jum, 21 Februari 2020 | 14:00 WIB

Semangat Sejumlah Emak dan Anak Sumbang Muktamar NU 

Perempuan lanjut usia turut menyumbang untuk kesuksesan Muktamar NU. Demikian pula sejumlah anak. (Foto: NU Online/Zubairi)

Sumenep, NU Online
Antusias warga dalam menyisihkan sebagian harta untuk Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung tidak semata dimiliki kalangan dewasa. Bahkan mereka yang masih usia pra-sekolah turut memberikan donasi demi suksesnya permusyawataran tertinggi di lingkungan NU tersebut.
 
Hal ini sebagaimana dapat disaksikan di lembaga pendidikan pra-sekolah Raudlatul Athfal (RA) ar-Rahmah. Lembaga dimaksud berada di Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. 
 
Para peserta didik yang nota bene adalah anak-anak dengan sangat bersemangat menyisihkan sebagian uang saku harian untuk pelaksanaan Muktamar NU. 
 
“Puluhan anak-anak ini sejak pagi sudah kami siapkan demi menyambut kedatangan kirab Koin Muktamar NU,” kata Nyai Muthmainnah, Kamis (20/2). 
 
Dan benar saja, begitu rombongan kirab memasuki halaman madrasah, anak-anak itu langsung berhamburan melempar koin untuk dimasukkan ke kotak yang telah disediakan. Kendati harus menengadah dan menjijitkan telapak kaki, mereka penuh semangat melemparkan uang kecil sisa dari jajan yang dipakai hari itu.
 
Tindakan ini ternyata turut diikuti oleh para pengantar yang sejak pagi bersama anak-anak RA tersebut. Mereka juga turut senang dan tidak mau kalah dengan menyumbangkan uang yang dimiliki.
 
“Tak hanya anak-anak, bahkan orang tua yang menunggu ikut berpartisipasi menyumbang dengan penuh gembira,” ungkapnya.
 
Dirinya senang dapat mendidik anak-anak sejak dini membiasakan diri berinfak demi kegiatan sosial, terlebih untuk NU.
 
"Yang terpenting bagi kami, mereka hatinya senang berinfaq. Ini adalah pembelajaran terindah,” ujarnya kepada tim kirab.
 
Menurutnya, pada hakikatnya, ilmu harus memiliki kesesuaian antara pelajaran dalam kelas dengan praktik di lapangan. 
 
“Kalau mereka diajarkan gemar berinfak saat di kelas, maka di lapangan adalah praktik nyata harus dilakukan antara lain untuk kesuksesan Muktamar ini,” ungkapnya.
 
Fatihul Abror yang turut serta pada acara penggalangan koin mengaku gembira bahwa mereka yang masih usia belia namun sudah memiliki kepedulian.
 
"Kalau kecilnya sudah peduli, apalagi kala besar kelak," kata ketua tim kirab tersebut.
 
Dalam pandangannya, kemandirian sejatinya memang lahir dari praktik sejak dini, bukan sekadar wacana yang bergaung di angkasa. 
 
“NU telah memulai, dan inilah usaha membangun martabat bangsa,” pungkasnya. 
 
 
Kontributor: Zubairi
Editor: Ibnu Nawawi