Nasional

Sejumlah Anak di Surabaya Rela Pecahkan Celengan Demi Muktamar 

Sab, 22 Februari 2020 | 16:00 WIB

Sejumlah Anak di Surabaya Rela Pecahkan Celengan Demi Muktamar 

Sejumlah anak di bawah naungan lembaga pendidikan Khadijah Pandegiling Surabaya memcahkan celengan untuk Muktamar NU. (Foto: NU Online/Hida)

Surabaya, NU Online
Kirab Koin Muktamar di Kota Surabaya, Jawa Timur disambut antusias oleh berbagai lapisan masyarakat. Bahkan sejumlah anak dari Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanan (TK) Khadijah Pandegiling pun ikut serta berkontribusi bersama dalam menyambut Muktamar ke-34 NU di Lampung mendatang. 
 
Menariknya, anak-anak ini begitu antusias sampai 5 siswa di antaranya merelakan tabungan yang ada di celengan untuk serta dibawa  dan dimasukkan ke kotak yang disediakan panitia.  Hal tersebut tentu saja demi menyukseskan penyelenggaraan Muktamar NU yang mandiri. 
 
“Kami sangat mendukung penuh terselenggaranya Muktamar NU. Kabar kedatangan Koin Muktamar NU pun kami beritahukan kepada siswa dan wali murid sejak satu minggu sebelumnya,” ungkap Siti Asiah selaku Kepala TPA, TB dan TK Khadijah Pandegiling, Jumat (21/2). 
 
Dalam pandangannya, kelima siswa tersebut merelakan celengan yang dikumpulkan sejak lama. Kalau kemudian diberikan kepada orang lain, tentu saja tidaklah mudah tanpa memiliki hati yang besar. 
 
“Namun hal ini mampu dilakukan oleh mereka, anak-anak luar biasa,” ungkapnya. 
 
Disampaikan Siti Asiah, bahwa apa yang dilakukan para siswa tersebut sebagai tindakan hebat, serta tidak mudah tanpa ada latihan bersedekah yang diajarkan. 
Diakuinya bahwa setiap Jumat di sekolah tersebut selalu diajarkan untuk berinfak. Terlebih untuk menyambut Muktamar NU. 
 
“Setiap hari Jumat, di sekolah ini ada rutinan berinfak. Biasanya mereka menyisihkan Rp10 ribu, bahkan hari ini ada yang membawa uang hingga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu,” ungkapnya.
 
Keharuan saat antrian memasukkan donasi ke Kotak infak Muktamar NU semakin lengkap kala ada ima anak membawa celengannya sendiri. Karena seperti diketahui, celengan adalah benda yang digunakan untuk menyimpan uang.  
 
“Tentu ini merupakan dukungan tidak hanya datang dari anak-anak, tetapi juga wali murid,” tegas Siti Asiah.
 
Dirinya berharap, apa yang telah dilakukan para peserta didik dapat terus dipertahankan. Sehingga mereka memiliki kepekaan dan kepedulian dengan keadaan sekitar bahkan berkenan untuk berdonasi. 
 
“Karakter seperti itulah yang diharapkan terus tertanam dalam diri anak-anak di tempat ini,” pungkasnya.
 
 
Kontributor: Hida
Editor: Ibnu Nawawi