Qudsiyyah Pamerkan Kitab Legendasis Ulama Nusantara Awal Agustus
NU Online · Selasa, 26 Juli 2016 | 08:31 WIB
Kudus, NU Online
Dalam rangka meramaikan pagelaran 1 abad berdirinya Madrasah Qudsiyyah Kudus, pihak panitia pagelaran bekerja sama dengan Yayasan Turats Nusantara akan membuka Pameran Kitab Ulama Nusantara pada 1-3 Agustus 2016, di kompleks Madrasah Aliyyah setempat, kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dari 200 kitab yang akan dipamerkan oleh pihak penyelenggara,ada beberapa kitab legendaris dari berbagai generasi ulama Nusantara. Seperti karya Syaikh Yasin al-Fadani,Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Mahfudh at-Tarmasi, KH Soleh Darat, KH Sahal Mahfudh, KH Maimoen Zubair dankarya-karya lain.
Menurut ketua penyelenggara Nanal Ainal Fauz, pihak dari Yayasan Turats Ulama Nusantara sebenarnya sudah mengumpulkan kurang lebih 400 kitab yang ditulis oleh ulama dari berbagai generasi dan daerah di kepulauan Nusantara.
“Melihat situasi dan kondisi kita hanya memamerkan 200an kitab saja,” kata Nanal kepada NU Online, Senin (25/7).
Kitab legendaris ulama Nusantara yang diakan dipamerkan di antaranyamanuskrip kitab Kifayatul Mustafid li Maa 'Alaa min al-Asanid karya Syaikh Mahfudh at-Tarmasi Pacitan. Meskipun penyalinnya bukan Syaikh Mahfuzh Sendiri, namun manuskrip ini disalin sebelum tahun 1332 H, yang berarti berusia sekitar 95 tahun.
Kitab Sabilul Muhtadin karya Syaikh Arsyad al-Banjari yang merupakan kitab berbahasa melayu yang sangat populer di kalangan santri, khususnya di Kalimantan. Ada pula Sirojuth Tholibin karya Syaikh Ihsan Jampes, yakni kitab syarah Minhajul Abidin milik Imam Ghazali.
Lalu kitab yaitu al-Hasyiyah al-Martiyyah 'Ala al-Badri ath-Thali' syarh Jam'il Jawami'. Kitab ushul fiqh monumental yang disusun oleh KH Miftah bin Ma'mun Marti Cianjur ini merupakan komentar panjang atas kitab Jam'il Jawami' karya Imam As-Subki.
Ada juga kitab Mandhumat Mu'jam Nahwi, nadhamat (syair) bidang ilmu Nahwu yang tersusun dari 8465 bait ber-baharRajaz. Ini adalah karya Syaikh KH Muhammad Muhibbi bin al-Hamzawi, Kajen, Pati.
Menariknya ada manuskrip risalah atau catatantentang diskusi terkait hasil keputusan Muktamar NU di Menes Banten yang disusun KH Raden Asnawi yang dipersembahkan kepada KH Hasyim Asy'ari yang ditemukan menyelip kitabSyarah Tajul Arusy di perpustakaan pribadi milik KH Hasyim Asya’ari sendiri.
Lain lagi manuskrip kitab al-Manhajul Qawim yang sudah berusia 200 tahun, disalin oleh salah satu ulama Nusantara. Uniknya, dalam manuskrip ini sudah dibubuhi makna pegon ala pesantren.
Nanal berharap dari pameran kitab ulama Nusantara ini bisa membaca keadaan zaman ini dengan kacamata ulama Nusantara tempo dulu. “Kita juga bisa membandingkan era kita dengan era ulama terdahulu dari kitab-kitab mereka,” pungkas santri asal Demak itu.(M. Zidni Nafi’/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua