Pesantren

Punya Peran Penting, Santri Tak Perlu Malu Tampilkan Identitas

NU Online  ·  Ahad, 9 Juli 2017 | 10:03 WIB

Jakarta, NU Online
Pesantren dan santri selalu terlibat dalam setiap peristiwa penting di Indonesia. Salah satunya dalam perumusan dasar negara Pancasila. Peran santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak bisa diabaikan. Dengan peranan sepenting itu santri tidak perlu malu menunjukkan identitas kesantriannya.

Demikian disampaikan Pengasuh Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo KH Melvien Zainul Asyiqin (Gus Iing) dalam acara Halal Bihlalal dan Haul Masyayikh Lirboyo di Yayasan Umdaturasikhien, Cakung, Jakarta Timur, Ahad (9/8).

"Jangan malu menjadi santri. Yang menggagas dasar-dasar Indonesia salah satunya adalah (perwakilan) santri," kata Gus Iing di hadapan ratusan santri dan alumni Al-Mahrusiyah se-Jabodetabek yang hadir dalam acara itu.

Kepada ratusan santri dan alumni Al-Mahrusiyah, Gus Iing juga menekankan pentingnya melanjutkan peran yang telah diambil santri zaman dahulu. Peran penting itu, lanjut Gus Iing, harus dipertahankan dan dikembangkan santri masa sekarang.

Peran penting itu, lanjut Gus Iing, bisa ditanggung santri masa sekarang dengan syarat mengusai pengetahuan kemasyarakatan yang memadai. Santri, seperti terlihat pada sosok KH Hasyim Asyari dan santri sezamannya, tidak hanya paham masalah akhirat tapi juga dunia, yaitu urusan kebangsaan dan kenegaraan.

"Santri zaman dulu paham masalah dunia dan akhirat sekaligus," tegas Gus Iing.

Halal Bihalal dan Haul Masyayikh Lirboyo digelar oleh Ikatan Silaturahim Keluarga Al-Mahrusiyah (Istikmal) Jabodetabek. Selain ceramah agama, acara juga diisi istighotsah kubro yang melibatkan warga dari sejumlah majelis taklim di Jakarta. (Red Alhafiz K)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua