Pesantren Zaha Genggong Tiga Kali Ganti Nama
NU Online Ā· Ahad, 27 Oktober 2013 | 04:01 WIB
Probolinggo, NU Online
Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong yang akrab disebut dengan Pondok Genggong ini telah berdiri pada 174 tahun silam atau tepatnya didirikan tahun 1839 M/1250 H oleh Almarhum KH. Zainul Abidin dari keturunan Maghribi (Maroko) di Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.
<>
Ć¢ā¬ÅPesantren Zainul Hasan yang kini memiliki sekitar 20.000 santri ini mengalami tiga kali pergantian nama yang bermotifkan kepada sejarah pertumbuhan pesantren dan adanya gagasan untuk mengabadikan para pendiri Pesantren Zainul Hasan sebelumnya,Ć¢ā¬Ā ungkap Abdul Wafi Haris Ketua Biro Kepesantrenan Pesantren Zaha Genggong.
Perubahan nama ini terjadi pada periode kepemimpinan KH. Hasan Saifourridzal. Nama Pondok Genggong sendiri diabadikan sejak kepemimpinan KH. Zainul Abidin sampai kepemimpinan KH. Moh Hasan pada tahun 1952. Nama pesantren kemudian berganti menjadi Asrama Pelajar Islam Genggong dan terakhir Pesantren Zainul Hasan.
Sejak masa pertumbuhannya serta perkembangannya Pesantren Zainul Hasan Genggong lebih dikenal dengan sebutan Pondok Genggong. Ć¢ā¬ÅNama Genggong ini khusus untuk menyebutkan nama komplek pondok itu saja, yang luasnya dibatasi oleh pagar keliling dimana Almarhum KH. Zainul Abidin bermukim,Ć¢ā¬Ā jelasnya.
Kata Genggong berasal dari nama sekuntum bunga yang banyak tumbuh dalam pekarangan tersebut. Menurut legenda, bunga itu dipergunakan oleh banyak orang sekitarnya untuk merias pengantin, khitan (sunatan) dan keperluan pengantin lainnya. Kemudian mengingat besar arti dan fungsi bunga itu bagi masyarakat sekitarnya, maka diabadikanlah nama bunga itu menjadi nama pondok tersebut yaitu Pondok Genggong.
Pada tahun 1959 timbul gagasan untuk merubah nama Pondok dengan motif timbulnya dorongan rasa ingin mengabdi kepada kedua tokoh sebelumnya yang telah berhasil mengorbitkan nama pondok Genggong dikalangan masyarakat luas.
Sejak tanggal 1 Muharrom 1379 H/19 Juli 1959 M dalam pertemuan Dewan Pengurus, Al-Mukarrom KH. Hasan Saifouridzall telah menetapkan perubahan nama asrama pelajar Islam Genggong (APIG) menjadi Pesantren Zainul Hasan tersebut.
Nama tersebut merupakan hasil perpaduan nama dari tokoh sebelumnya dimana kata Ć¢ā¬ÅZainulĆ¢ā¬Ā diambil dari nama Almarhum KH. Zainul Abidin dan kata Ć¢ā¬ÅHasanĆ¢ā¬Ā diambil dari nama Almarhum KH. Moh. Hasan sebagai pembina kedua. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua