Jember, NU Online
Wakil Sekretaris PCNU Jember, Ustadz Moch Eksan mengatakan, posisi pondok pesantren semakin penting dalam sistem pendidikan nasional adalah kenyataan yang tak terbantahkan. Selain sebagai akar pendidikan bangsa, pondok pesantren terbukti mampu melahirkan banyak tokoh yang mumpuni.
Dalam atmosfir perpolitikan nasional, kata dia, pondok pesantren menjadi salah satu sumber pengkaderan yang berkontribusi dalam kepemimpinan nasional maupun daerah.
"Hebatnya,tokoh yang alumni pesantren mempunyai karakter kepemimpinan yang komplit. Ya sebagai pemimpin formal sekaligus kiai atau pemimpin non formal yang bisa memberikan taushiyah," ucapnya pada kuliah umum peresmian pembukaan Madrasah I'dadiyah Ma'had Aly Pondok Pesantren Maqnaul Ulum, Sukorejo, Sukowono, Jember, Selasa (9/5).
Menurut Ustadz Eksan, tampilnya alumni-alumni pesantren di berbagai jabatan eksekutif dan legislatif telah mengangkat "bargaining position" dari pesantren itu sendiri. Kepala daerah di Jawa Timur, tak sedikit yang berasal dari pesantren. Bahkan ada di antara mereka yang sukses membawa daerahnya go internasional, dengan segala kreasi dan inovasi kepemimpinannya sehingga berhasil membangun daerahnya dan terkenal di dunia.
"Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) itu pernah mondok di Annuqayah (Guluk-Guluk, Sumenep, Madura ) juga di As-Shiddiqi Jember. Santri sejak kecil," tukasnya.
Karena itu, penulis beberapa buku tersebut menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Maqnaul Ulum untuk membuka Madrasah I'dadiyah Ma'had Aly.
Dikatakannya, hal tersebut sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas pesantren sehingga diharapkan dapat menyuplai generasi yang berbobot.
"Kita ingin nantinya, santri berotak Jerman, tapi berhati Mekah. Mereka cakap dengan segala pemahaman dan pengetahuan modernnya, namun iman tetap kokoh terpatri dalam dada," pungkas Eksan yang belum lama ini melawat ke Jerman dan beberapa negara Eropa. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)