Pesantren

Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Kukuhkan 34 Tuanku

Jum, 21 Juli 2017 | 16:00 WIB

Padangpariaman, NU Online
Sebanyak 34 tuanku dikukuhkan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Selain itu, juga diberikan ijazah kelulusan kepada 111 tamatan pondok pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan tingkat tsanawiyah, Bustanul Muhaqqiqin (Ma’had A’ly) sebanyak 5 orang. 

Demikian disampaikan Ketua Yayasan Pendidikan Imraniyah Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Idarussalam Tuanku Sutan, Rabu (19/7/2017) di komplek Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan. Pengukuhan gelar tuanku sekaligus peringatan manyaratuih (seratus) hari wafatnya pendiri Ponpes Nurul Yaqin Ringan-Ringan Abuya Syekh H. Ali Imran Hasan.

Tuanku yang dihasilkan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, merupakan kader ulama yang memiliki kemampuan menggali sumber-sumber hukum dan ajaran Islam dari berbagai literatur   klasik yang dikenal dengan kitab kuning. “Santri di Ponpes Nurul Yaqin Ringan-Ringan dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan membaca kitab kuning yang banyak ditulis oleh ulama-ulama terdahulu yang hingga kini isinya masih relevan,” kata Idarussalam.

Menurut Idarussalam, ada tiga kompetensi yang dimiliki Nurul Yaqin diajarkan kepada santrinya. Pertama, keilmuan yakni ilmu kitab sebanyak 16 bidang. Kedua, skill, yakni kemampuan yang dimiliki santri yang diperlukan dalam kehidupan keseharian di masyarakat. Dimana santri bisa berdoa, jadi imam di masjid/surau/mushalla, berdakwah dan  menjadi guru mengaji. Ketiga, karakter. Santri diajarkan dan dibiasakan dengan  sopan santun, etika dan  mengaplikasikan ibadah. 

“Inilah bedanya Pesantren Nurul Yaqin dengan sekolah lainnya. Di Pesantren Nurul Yaqin, Santri dituntut punya ilmu, skill dan berkarakter yang sangat mendukung dalam kehidupan bermasyarakat,” kata Idarussalam.

“Pesantren Nurul Yaqin tetap mengharapkan dukungan semua pihak, baik alumni, masyarakat, maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Padangpariaman,” kata Idarussalam. 

Dengan wafatnya pendiri Nurul Yaqin Ringan-Ringan Syekh Ali Imran, maka terdapat dua pimpinan, yakni pesantren dan keilmuan. Pelaksanaan pesantren diserahkan kepada Drs. Almuhdil Karim Tuanku Bagindo. Sedangkan di  dibidang  keilmuan, paham, jamaah, tarekat dan wirid,  dipimpin oleh khalifah yang dinamakan Khalifah Imrani. Untuk pertama kali khalifah Imrani ini dipercayakan kepada Syekh Muda Zulhamdi Tuanku Kerajaan, murid langsung dari Syekh Ali Imran Hasan. 

Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur yang menghadiri acara pengukuhan tersebut mengatakan, para lulusan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan yang sudah dikukuhkan sebagai tuanku diharapkan menjadi ulama yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Ilmu yang sudah diperoleh selama belajar di pesantren ini tentu diharapkan dapat bermanfaat bagi diri sendiri, maupun masyarakat di lingkungannya,” kata Suhatri Bur.

Dikatakan, sebagai ulama tentu prioritas utama adalah untuk terus menggali ilmu agama. Sehingga pemahaman tuanku akan sesuai dengan kondisi masyarakat yang dihadapinya. “Pemkab Padang Pariaman memberikan apresiasi terhadap kehadiran Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan. Amanah dari pendiri pesantren ini memang Pemkab agar memperhatikan perkembangan Pesantren ini. Ini tentu menjadi perhatian kita semuan,” kata Suhatri Bur menambahkan. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua