Pesantren Bentengi Anak Muda dari Budaya dan Ajaran Luar
NU Online · Rabu, 16 Desember 2015 | 23:01 WIB
Probolinggo, NU Online
Mustasyar PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin meminta agar jangan sampai anak cucu masyarakat terjebak dan mudah dipengaruhi oleh budaya dan ajaran lain di luar Islam.
<>
Permintaan tersebut disampaikannya saat menghadiri haflatul imtihan Pondok Pesantren Ar-Rofi’iyyah di Kelurahan Semampir Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Selasa (15/12) malam. Menurutnya, untuk membentengi anak muda saat ini, pesantren menjadi solusi dan pilihan para orang tua.
“Pesantren harus terus berbenah dan melakukan perbaikan. Saat ini ukuran pesantren bukan kuantitas lagi tetapi kualitasnya. Oleh karena itu, tingkatkanlah kualitas pesantren. Sebab pesantren ini sudah menjadi para orang tua untuk membentengi anaknya dari ancaman budaya dan paham-paham lain di luar NU,” katanya.
Menurut Hasan, lembaga pendidikan di lingkungan pesantren sangat lengkap. Baik urusan dunia maupun akhirat. Masyarakat akan tertarik asalkan aman dan manajemennya bagus. “Kalau manajemennya bagus, maka orang tua akan tertarik menitipkan anaknya di pesantren,” jelasnya.
Kepada para dewan guru Hasan meminta agar ikhlas mengalirkan ilmu kepada para santrinya. Manajemennya juga harus dirubah dengan mengikuti perkembangan zaman. “Didiklah anak santri ini sebagaimana zaman hari ini. Buatlah manajemen sesuai dengan tuntutan zaman saat ini. Kepada santri, mantapkanlah sekolah disini dengan disiplin. Sebab kalian adalah calon pemimpin masa depan,” pungkasnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rofi’iyyah KH Hafidz Rofi’i Abdul Karim mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan di pesantrennya adalah kombinasi antara salafiyah dan umum. Dimana pagi sampai siang hari santri sekolah umum dan sore hingga malam harinya melakukan aktivitas di pesantren.
“Sesuai dengan SK Kementerian Hukum dan HAM RI, luas pesantren ini mencapai 1,250 hektar. Namun ke depan kami akan terus berupaya untuk memperluas lingkungan pesantren. Mohon doa dan dukungannya demi perbaikan dan kemajuan pesantren,” katanya.
Haflatul imtihan yang diikuti oleh para santri dan wali santri ini dihadiri oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah A. Suja’i serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua