Pesantren

Pesantren An-Nur Bantul Bahas Pengembangan Minimarket

NU Online  ·  Senin, 3 April 2017 | 10:01 WIB

Bantul, NU Online
Suasana dingin di Pondok Pesantren An-Nur, Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Ahad (2/4) malam berubah hangat. Pasalnya para peserta yang hadir dalam Silaturahim Nasional, terlibat aktif dan semangat dalam diskusi yang digelar berangkaian dengan haul keenam Hj Walidah Munawir.

Pengasuh Pesantren An-Nur Ngrukem, KH Yasin Nawawi, mengatakan kepada alumni dan tamu yang hadir, semua guru berharap agar santri menjadi orang yang bermanfaat.

“Para santri harus dapat meringankan beban masyarakat, bukan sebaliknya menjadi beban masyarakat,” kata Kiai Yasin.

Ia menambahkan kehadiran para alumni dalam Silatnas juga dapat mendeteksi loyalitas alumni. “Kalau tidak nyambung dengan pesantren bisa jadi alumni kurang memiliki peran di masyarakat,” ungkapnya.

Bupati Bantul H Suharso menyampaikan bagaimana cara membaca peluang dalam mengembangkan usaha milik aset pesantren.

“Contohnya An-Nur Mart, Ali Maksum Mart, dan toko-toko di pesantren lainnya. Kekuatan jamaah sangat signifikan untuk membangun ekonomi pesantren,” kata Suharso di hadapan hadirin yang kebanyakan pemilik atau pengelola mini market di pondok pesantren mereka masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir M Azhar, dari Tetek Time Indonesia dan Toko Nuko. Ia memaparkan basis organik dapat dikembangkan sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih kuat dan berkelanjutan

“Toko Nuko dengan menjual produk-produk berbasis organik seperti keripik akan tetap dicari, asalkan menggunakan strategi tidak memakai sistem karbitan,” terang Azhar.

Salah satu peserta, Abdul Bashir yang juga pengelola mini mart PP Ali Maksum mengatakan dahulu minimartnya “Laya mutu wala yahya (hidup segan mati tak mau)”.

“Tetapi dengan pengembangan yang tepat minimart kami sudah mulai berjalan baik,” katanya sambil tersenyum. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua