Pesantren Al-Mustaqim Parepare, Semua Serbagratis
NU Online · Ahad, 26 Juni 2016 | 02:00 WIB
Parepare, NU Online
Jika akrab terdengar sebagian pesantren menggratiskan biaya para santrinynya, maka salah satunya adalah Pesantren Al-Mustaqim di Kota Parepare. Di pesantren yang terletak di Jalan Perumahan Polwil Dua, Tassiso, Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan ini, para santri tak dibebani biaya sedikit pun. Mulai dari pakaian, alat tulis menulis, hingga makan-minum.
Pondok Pesantren Al-Mustaqim didirikan Ustadz Abdullah Hamzah pada 10 oktober 2006 silam. Kini jumlah santri yang terdaftar ada 613 orang. Ongkos proses belajar di pesantren ini berasal dari satu sumber, yaitu Dana Abadi Umat (DAU). Dana ini berasal dari sumbangan dan sedekah kaum muslimin di seluruh tanah air.
Pesantren yang selain menekankan pelajaran keislaman juga senantiasa memadukannya dengan nilai-nilai kesetiaan terhadap Pancasila serta NKRI ini menjadi binaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Korem 142 Taroada Tarogau dan Kodim 1405 Mallusetasi serta Lembaga Pemasyarakatan Parepare ini masih eksis di kota Parepare.
Pendiri sekaligus pimpinan Pondok Psantren Al-Mustaqim, Abdullah Hamzah mengaku terinspirasi membangun pesantren pada awal Ramadhan 2006 lalu. Saat itu Abdullah gelisah karena dunia pendidikan semakin dikomersialkan.
“Jargon pemerintah menggratiskan pendidikan belum sepenuhnya diwujudkan. Buktinya, hingga saat ini masih banyak sekolah yang promosinya gratis tapi kenyataannya siswa masih membayar,” tuturnya.
Abdullah Hamzah berinisiatif untuk mengajak komandan TNI dari Korem dan Kodim untuk memberikan motivasi serta bantuan awal pembangunan pesantren pembela Islam dan NKRI tersebut. Hasilnya, selama 10 tahun beroperasi pesantren ini banyak menelurkan alumni yang berprestasi, baik di bidang akademik maupun bidang ekstrakurikuler.
Abdullah yang merupakan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini mengaku sekali-kali mengalami kesulitan dana. Pendiri pesantren ini pun kerap meminjam uang di bank dengan menggadaikan sertifikat PNS bersama istrinya yang juga bekerja sebagai pendidik PNS.
Selain itu, ia senantiasa yakin Allah SWT kaya dan maha pemberi rezeki. Ia pun kerap mendapatkan bantuan dana yang tak disangka-sangka dari umat Islam, baik yang tinggal di Parepare maupun dari luar Parepare. “Saat ini asrama putri pesantren Al-Mustaqim sementara direhab sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah dan para dermawan,” tuturnya.
Menurutnya, pasca berdirinya ini panti asuhan sekaligus pesantren tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, kendati permohonan bantuan pernah diajukan. (Husnil/Mahbib)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua